Connect with us
alterntif text
alterntif text
alterntif text

Nasional

Pembunuhan Sadis Sekeluarga di Papua, Komnas PA Adukan ke Bareskrim

Published

on

By

alterntif text

Pembunuhan sekeluarga asal Tanah Toraja di Teluk Bintuni Papua ini tergolong sangat sadis dan biadab, mengingat korbannya adalah perempuan yang tengah hamil serta dua anaknya yang masih kecil. Sebelum pembunuhan, sang ibu mengalami kekerasan seksual oleh pelaku.

Korban yang terdiri ibu dan anak itu teridentifikasi bernama Frelly Dian Sari (35 tahun) dan Putri Natalia (7 tahun), dan Andika (2 tahun). Pembunuhan terjadi saat Frelly tengah ditinggal sendiri dengan dua anaknya di rumah karena sang suami, Yulius Hermanto, sedang pergi mengantar guru honorer ke daerah Yensey.

Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mendatangi Gedung Bareskrim Polri, Jumat (18/9/2015). Dia meminta dukungan Kabareskrim Komjen Anang Iskandar terkait berkas kasus pembantaian satu keluarga di Teluk Bintuni, Papua Barat yang ditolak oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom).

“Kami mendesak sekaligus mendukung pihak kepolisian di Papua Barat untuk sesegera mengusut kasus ini, dan bila dua alat bukti sudah ditemukan, cukup untuk mengungkap pelakunya,” kata Arist Merdeka.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bintuni Dan Tofan Sarungallo yang juga wakil keluarga, Selasa (15/9) mengatakan, polisi harus segera bertindak cepat menangkap pelaku. Sebab, terulurnya waktu membuat situasi makin mencekam, karena warga takut sesuatu menimpa mereka.

Advertisement

Para pegawai negeri sipil terutama guru yang bertugas di luar pulau Bintuni memilih pulang ke daratan Bintuni dan bergabung bersama keluarga, terutama pendatang, karena khawatir akan keselamatan mereka.

“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut, sehingga tak ada pilihan lain, kecuali polisi berkoordinasi dengan TNI untuk segera menangkap pelaku, siapa pun orangnya lalu diproses sesuai aturan hukum,” ujar Wakil Ketua Ikatan Keluarga Toraja Papua Barat ini.

BAGIKAN:
Advertisement
Comments

Trending