Sulsel
Dua Bersaudara Pembunuh Tetangga di Bone Pernah Juga Bunuh Bayi

Kepolisian Resor Bone terus mengembangkan penyidikan kasus dua orang bersaudara pembunuh sadis di Desa Bulumpare, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone yang membantai tetangganya hingga menewaskan dua orang, Senin lalu, 12 Oktober 2015.
Pembunuhan yang dilakukan oleh kakak adik, Angga, 25 tahun, dan Lesong, 20 tahun, itu menewaskan Mude, 60 tahun, dan Rippe, 33 tahun. Akibat luka serius yang dialami, nyawa keduanya tak tertolong saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Tenriawaru, Watampone, Kanupaten Bone.
Sementara dua korban lainnya, Numma, 60 tahun, dan Syaharuddin, 60 tahun, mengalami luka berat dan dalam kondisi kritis. Numma terkena tusukan badik di bagian payudaranya. Sedangkan Harifuddin menderita luka tusukan di perut dan tangan kanan.
Selain itu, ada juga dua korban lainnya, Hari, 55 tahun, dan Rossi, 60 tahun, masing masing mengalami luka lecet. Kedua korban juga dibawa ke rumah sakit yang sama guna menjalani perawatan.
Menurut Kepala Polres Bone, Ajun Komisaris Besar Juliar Kus Nugroho, pembunuhan tersebut yang awalnya dikaitkan dengan adanya bisikan gaib yang dialami kedua pelaku, setelah dilakukan penyidikan kasus tersebut diduda karena sengketa lahan.
“Dari hasil penyidikan sementara, diduga pembunuhan tersbut terjadi karena sengketa lahan,” ujar Juliar Kus Nugroho, Kamis, 14 Oktober 2015.
Lebih mengejutkan lagi, dari hasil penyidikan Polres Bone terungkap juga kasus pembunuhan bayi 4 bulan yang dilakukan Lesong dan Agga. Bayi bernama Amel itu adalah salah seorang anak dari pasangan suami-isteri, Bustang dan Becce Tang, yang tak lain mertua Agga. Amel ditemukan dikubur di lahan sebuah kebun di Desa Bulumpare, sekitar satu kilometer dari rumahnya.
Dijelaskan Juliar, saat pembunuhan bayi terjadi, Lesong yang lebih dulu membunuh Amel dengan cara menginjak. Lesong mengaku mendapat bisikan ilmu hitam yang menyebutkan Amel merupakan anak setan yang kelak bisa bikin susah keluarga dan suatu saat akan membunuh mereka. Dan jika bayi itu dibunuh, Lesong percaya akan mendapatkan ilmu yang bisa mendatangkan kekayaan.
Anehnya, Bustang dan Becce menyetujui pembunuhan. Bahkan Ayah dan ibu Amel itu juga ikut menguburkannya pada 9 Oktober 2015 sekitar pukul 21.00 WITA, meski saat itu Amel masih dalam keadaan hidup. “Saya melihat saat dikuburkan dan kami membaca mantra agar kematian bayi itu bsa mendatangkan kekayaan,” ujar Bustang dengan wajah tanpa penyesalan.
Berita Terkait:
-
Hukum & Kriminal1 week ago
Resmob Polda Sulsel Ciduk Sindikat Curanmor dan Sita 20 Unit Motor Curian
-
Sulsel5 days ago
Danny Pomanto Lantik 220 ASN Baru Pemkot Makassar
-
Hukum & Kriminal4 days ago
Warga Gowa Diserang Geng Motor, 1 Meninggal Terkena Panah
-
Sulsel4 days ago
Pemprov Sulsel Alokasikan Rp18 Miliar untuk Jalur Alternatif Malino-Sinjai-Bulukumba
-
Cinema6 days ago
Film Terbaru Jackie Chan, “Ride One”, Tayang 7 April di Bioskop Indonesia
-
Cinema3 days ago
Pertama Kalinya Nicholas Saputra Bekerjasama Dengan Garin Nugroho Untuk “Melodrama”
-
Cinema2 days ago
“Super Mario Bros” Rilis 5 April di Bioskop Indonesia
-
Nasional3 days ago
Cuti Bersama Lebaran Ditetapkan 19 Hingga 25 April 2023