alterntif text
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Makassar Today
  • Home
  • NEWS
    • Sulsel
    • Regional
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Hukum & Kriminal
  • ENTERTAINMENT
    • Selebritis
    • Film
    • Musik
  • BISNIS
    • Makro
    • Saham
    • Forex
    • Emas
    • Pns
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Sains
    • Tekno
  • LIFESTYLE
    • Fashion – Beauty
    • Food – Travel
    • Health
      • Women
      • Men
      • Parenting
      • Love – Sex
  • BOLA
    • Liga Dunia
    • Liga Indonesia
    • Ikon
    • Sports
  • MORE
    • Artikel
      • Opini
      • Feature
      • Inspiratif
    • Komunitas
    • Video
    • Foto
    • Info Caleg
No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Sulsel
    • Regional
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Hukum & Kriminal
  • ENTERTAINMENT
    • Selebritis
    • Film
    • Musik
  • BISNIS
    • Makro
    • Saham
    • Forex
    • Emas
    • Pns
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Sains
    • Tekno
  • LIFESTYLE
    • Fashion – Beauty
    • Food – Travel
    • Health
      • Women
      • Men
      • Parenting
      • Love – Sex
  • BOLA
    • Liga Dunia
    • Liga Indonesia
    • Ikon
    • Sports
  • MORE
    • Artikel
      • Opini
      • Feature
      • Inspiratif
    • Komunitas
    • Video
    • Foto
    • Info Caleg
No Result
View All Result
Makassar Today
No Result
View All Result
alterntif text
alterntif text
Home MORE Opini

Dampak Pencitraan Politik Murahan Dan Dangkal

July 12, 2016
in Opini
Reading Time: 2 mins read
Dampak Pencitraan Politik Murahan Dan Dangkal

The author of the article this illustration was for gave up lying for a month and chronicled the event. GQ Magazine.

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp
alterntif text

alterntif text

Oleh: Yasrif Amir Piliang

alterntif text

(Banalitas Citra Politik)

Citra dalam politik, lebih dari sekedar strategi menampilkan kandidat kepada pemilih. Tetapi juga berkaitan dengan kesan yang dimiliki oleh pemilih baik yang diyakini sebagai hal yang benar atau tidak.

Citra yang baik, dengan sendirinya akan meningkatkan popularitas dan elektabilitas kandidat, begitupun sebaliknya. Namun dalam pembentukan citra, tidak sedikit yang kehilangan kekuatan penarik perhatian (eye catching). Citra yang sebelumnya diharapkan mampu menciptakan kejutan, stimulasi, dan gebrakan informasi tak terduga (entropy) berubah menjadi pengulangan-pengulangan yang terduga (redundancy).

Citra-citra berestetika dan berselera tinggi, karena kehabisan perbendaharaan tanda, pada akhirnya menjadi citra-citra yang murahan dan dangkal.

Dalam konteks komunikasi politik, hal ini berlangsung saat citra-citra politik tampil dalam jumlah banyak, frekuensi tinggi, dan waktu cepat sehingga menyebabkan pesan yang disampaikan tidak lagi menarik perhatian publik.

Pencitraan yang murahan dan dangkal, dapat dilihat dalam beberapa logika, yakni: Pertama, logika kecepatan (speed), saat ada kecenderungan di kalangan tim pemenangan mengerahkan segala potensi dan perbendaharaan tanda, citra, dan narasi dalam waktu yang dipadatkan (time compression) sehingga pada satu titik tertentu menimbulkan kejenuhan publik.

Kedua, logika ekstasi komunikasi (ecstacy of communication), yaitu ekstasi dalam penampakan citra diri (appearance) secara habis-habisan-dengan mengerahkan segala potensi citra yang ada, bahkan citra yang telah “melampaui” kapasitas, kemampuan, kompetensi, dan realitas yang bersangkutan tanpa mempertimbangkan kaitan antara waktu penayangan dan kondisi psikologi massa.

alterntif text

Ketiga, logika tontonan (spectacle), yaitu kampanye politik yang telah bergeser ke arah tontonan massa, dengan mengikuti prinsip dan logika tontonan umumnya, yaitu memberi kesenangan, hiburan, kepuasan semaksimal mungkin, dengan menggali berbagai efek kelucuan, humor, dan dramatisasi yang bersifat palsu, tanpa ada ruang untuk menginternalisasikan makna-makna politik yang sesungguhnya.

Keempat, logika simulakrum (simulacrum), yaitu eksplorasi perbendaharaan tanda dan citra secara berlebihan dan “melampaui batas” sehingga antara citra politik yang ditawarkan dan realitas yang sebenarnya terdapat jurang amat dalam. Kandidat dicitrakan “sederhana”, “bersahaja”, dan “merakyat”, padahal hidup dalam kemewahan dan kelimpahan harta.

Kelima, logika mitologisasi (mithologisation). Berbagai bentuk mitos, fantasi, dongeng, fiksi, imajinasi, halusinasi yang bukan bagian realitas seorang kandidat ditampilkan seakan-akan sebagai “realitas” yang sebenarnya. Inilah mitos-mitos tentang keturunan, asal-usul, kesuksesan atau kebesaran masa lalu, yang sebenarnya bukan merupakan realitas masa kini.

Keenam, logika pencitraan sempurna (perfection of image), yaitu penggambaran citra sebagai sosok sempurna, seakan-akan tanpa cacat, kelemahan, dan dosa. Misalnya, kandidat yang terkait korupsi dicitrakan sedemikian rupa, seakan-akan “bersih” dan “tanpa dosa”.

Ketujuh, logika budaya populer (popular culture), yaitu menampilkan citra-citra dangkal, permukaan, dan populer dalam rangka mendekatkan seorang dengan massa populer (popular mass). Inilah iklan-iklan politik yang menggunakan gambar anak sekolah, kelompok subkultur, budaya anak muda, bahasa gaul, bahasa populer, gaya selebriti guna menarik massa.

Kedelapan, logika obesitas (obesity), yaitu terlalu padat, cepat, dan tinggi frekuensi penayangan citra-citra iklan politik, sehingga menimbulkan sebuah kondisi terlalu menggembungkan tanda dan informasi, yang tidak sebanding dengan kemampuan publik dalam mempersepsi, menerima, membaca, memaknai, dan menginternalisasikannya dalam sebuah sikap atau preferensi politik.

Maka untuk menghindarkan pencitraan dari hal tersebut, dibutuhkan manajemen pencitraan (management of image) yang efektif sehingga di satu pihak citra dapat menarik perhatian dan simpati publik, di pihak lain mampu pula menjadi ajang pendidikan politik. (*)

alterntif text
BAGIKAN:

Berita Terkait

Maryam Afifi dan Pesan dari Syaikh Jarrah, Yerusalem

Damn I Love Indonesia! Bapak Presiden, Anak dan Menantu Wali Kota

Pengungsi Banjir Bandang dan Harapan di Hari Anak Nasional

Aturan ASN Maju di Pilkada 2020

Makassar Kapan Jadi Kota Dunia?

“80 M Biaya Politik Calon Wali Kota Makassar”

Jaga Makassaar, Jangan Terprovokasi

Previous Post

Hanura Siap Usung Kader di Pinrang

Next Post

Koalisi PAN-Demokrat di Luwu Mulai Terbuka

Next Post
Koalisi PAN-Demokrat di Luwu Mulai Terbuka

Koalisi PAN-Demokrat di Luwu Mulai Terbuka

Discussion about this post

Stay Connected test

  • 116 Followers
  • 74.8k Followers
  • 163k Subscribers
  • 23.6k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Terjabak Macet, Dua Begal Dimassa

Beredar Pesan WA ‘Aksi Begal Marak di Tanjung Merdeka’ Ini Kata Polisi

April 6, 2022
Reza, Gadis Jeneponto Suara Mirip Nike Ardilla Diundang ke Jakarta

Reza, Gadis Jeneponto Suara Mirip Nike Ardilla Diundang ke Jakarta

November 19, 2021
Jangan Pernah Bikin Wanita Menangis, Kelak Air Matanya Jadi Lautan Api Di Neraka

Jangan Pernah Bikin Wanita Menangis, Kelak Air Matanya Jadi Lautan Api Di Neraka

June 29, 2016
Jumlah Korban Tewas Gempa Bumi di Aceh Sudah 20 Orang

BMKG: Ada Potensi Gempa M 8,7 di Jakarta hingga Wilayah Selatan Jawa

January 16, 2022
Bugis Makassar Tidak Mengenal Kata Terima Kasih?

Bugis Makassar Tidak Mengenal Kata Terima Kasih?

0
Gaya Nyentrik Satpol PP Makassar, Kenakan Loreng Dan Rompi Anti Peluru

Gaya Nyentrik Satpol PP Makassar, Kenakan Loreng Dan Rompi Anti Peluru

0
Tanpa Andi Kumala, Adnan Dinaubat Jadi ‘Raja’

Tanpa Andi Kumala, Adnan Dinaubat Jadi ‘Raja’

0
Denny Sumargo Makassar

Denny Sumargo : Makassar Itu Rumahku

0
Digadang jadi Caleg Senayan 2024, Ini Kata Rudianto Lallo

Digadang jadi Caleg Senayan 2024, Ini Kata Rudianto Lallo

August 14, 2022
Video: Detik-detik Mahasiswi UMI Kibarkan Merah Putih di Dasar Laut

Video: Detik-detik Mahasiswi UMI Kibarkan Merah Putih di Dasar Laut

August 14, 2022
Hadiri HKBP, Ketua DPRD Makassar Diberi Ulos, Tanda Persaudaraan Warga Batak

Hadiri HKBP, Ketua DPRD Makassar Diberi Ulos, Tanda Persaudaraan Warga Batak

August 14, 2022
Ini Motif Pembunuhan Brigadir J Versi Tersangka Ferdy Sambo

Ini Motif Pembunuhan Brigadir J Versi Tersangka Ferdy Sambo

August 11, 2022

Recent News

Digadang jadi Caleg Senayan 2024, Ini Kata Rudianto Lallo

Digadang jadi Caleg Senayan 2024, Ini Kata Rudianto Lallo

August 14, 2022
Video: Detik-detik Mahasiswi UMI Kibarkan Merah Putih di Dasar Laut

Video: Detik-detik Mahasiswi UMI Kibarkan Merah Putih di Dasar Laut

August 14, 2022
Hadiri HKBP, Ketua DPRD Makassar Diberi Ulos, Tanda Persaudaraan Warga Batak

Hadiri HKBP, Ketua DPRD Makassar Diberi Ulos, Tanda Persaudaraan Warga Batak

August 14, 2022
Ini Motif Pembunuhan Brigadir J Versi Tersangka Ferdy Sambo

Ini Motif Pembunuhan Brigadir J Versi Tersangka Ferdy Sambo

August 11, 2022

Follow Us

  • Home
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman

Copyright©2021 Makassartoday.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Sulsel
    • Regional
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Hukum & Kriminal
  • ENTERTAINMENT
    • Selebritis
    • Film
    • Musik
  • BISNIS
    • Makro
    • Saham
    • Forex
    • Emas
    • Pns
  • TEKNOLOGI
    • Gadget
    • Internet
    • Sains
    • Tekno
  • LIFESTYLE
    • Fashion – Beauty
    • Food – Travel
    • Health
      • Women
      • Men
      • Parenting
      • Love – Sex
  • BOLA
    • Liga Dunia
    • Liga Indonesia
    • Ikon
    • Sports
  • MORE
    • Artikel
      • Opini
      • Feature
      • Inspiratif
    • Komunitas
    • Video
    • Foto
    • Info Caleg

Copyright©2021 Makassartoday.com, All right reserved