Hukum & Kriminal
Polisi Dalami Motif Pelemparan Molotov Di Asrama Mahasiswa Gowa

MAKASSAR – Asrama Mahasiswa Gowa yang terletak di Jl Racing Centre II Nomor 6, Kelurahan Karampuang, Kecamatan Panakkukang dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal, Senin (18/7/2016), sekitar pukul 03.15 Wita.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, terdengar empat kali suara ledakan yang diduga berasal dari botol sumbu berisi bahan bakar minyak.
“Kami kaget karena mendengar empat kali ledakan dan suara pecahan serpian kaca di bagian depan Asrama. Kami pun bangun dan selnjutnya kondisi di luar halaman Asrama. Kami pun menemukan kaca jendela Asrama pecah dan dinding depan yang ditutupi kaca juga pecah,” beber Maslim (23), salah seorang mahasiswa penghuni Asrama Gowa.
Setelah melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi kejadian, para penghuni Asrama Gowa kemudian menemukan 3 botol M150 serta 1 buah botol Markisa dalam kondisi gosong dan pecah.
“Jadi 2 botol kami temukan di dalam ruang tamu dan 2 botol di halaman Asrama. Kita yakni kalau botol ini bom molotov,” kata Maslim.
Sementara itu Kapolsek Panakkukang, Kompol Wahyudi Rahman mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan atas insiden ini.
“Kami masih melakukan penyelidikan motif kejadiannya. Kami sudah memeriksa sejumlah saksi. Kami juga sudah melakukan pengamanan di lokasi kejadian,” kata Wahyudi. (askay/ed)
-
Cinema1 week ago
Mawar De Jongh dan Bryan Domani Kembali Berduet di Film “Galaksi”
-
Cinema4 days ago
Lana Condor Isi Suara Film Animasi “Teenage Kraken”
-
Cinema1 week ago
200 Ribu Penonton Telah Menyaksikan “Suzume” di Bioskop Indonesia
-
Cinema1 week ago
OSCAR: Film Paling Menguntungkan Dari A24, “Everything Everywhere All At Once”, Raih Film Terbaik
-
Sulsel1 week ago
Pemkot Makassar Bakal Terapkan Pendidikan Metode Gasing ke 235 Ribu Pelajar
-
Sulsel1 week ago
Jalan Pagi, Gubernur Andi Sudirman Bantu Seorang Ibu Perbaiki Ban Mobil Bocor
-
Cinema6 days ago
Film Tentang Sejarah Perusahaan Sepatu Nike “Air” Jadi Film Penutup SXSW Festival
-
Cinema1 day ago
“Sewu Dino” Bakal Lebih “Pecah” Dari “KKN Di Desa Penari”?