Makassartoday.com – Seorang perempuan bernama Meilania Detaly Dasilva alias Memey alias Cece alias Gensel (31), warga Jl Mirah Seruni FF, Kota Makassar, terpaksa berurusan dengan pihak aparat Kepolisian, lantaran diduga melakukan tindak kekerasan terhadap tiga orang anak di bawah umur.
Ketiga anak yang disekap pelaku, masing-masing AW (10), F (6), dan DF (2,5) diketahui merupakan anak yang diadopsi pelaku. Dari informasi pihak kepolisian bahwa pelaku juga pernah dilaporkan ke pihak P2TP2A terkait masalah yang sama pada April 2017 lalu. Namun saat itu pelaku berdalih, bahwa ketiganya terlantar pasca pelaku berpisah dengan sang suami.
Kasus ini pun kembali mencuat ke publik setelah ketiga anak angkat pelaku berhasil melarikan diri dari ruko yang selama ini mereka diami. Terungkap bahwa ketiga anak angkat pelaku selama ini mendapat perlakuan yang tidak manusiawi.
Dua anak, yakni F (6), dan DF (2,5) pasca melarikan diri dari ruko orang tua angkatnya, Minggu (16/9/2018) langsung diamankan warga dan selanjutnya diserahkan ke pihak P2TP2A Makassar. Sementara satu anak lagi, yakni AW (10) berhasil ditemukan oleh tim Resmob Polsek Panakkukang, di rumah rekan orang tua angkatnya di Jl Toddopuli VI, Senin (17/9/2018) malam.
Tersimpan kisah pilu dibalik pelarian ketiganya, dimana AW (10) sebagai anak tertua berjuang agar kedua adiknya dapat terbebas dari siksaan pelaku. Merasa prihatin atas kondisi kedua adiknya itu AW berisiatif mencungkil gembok pintu ruko dengan menggunakan sebatang besi yang selama ini digunakan ibu angkatnya memukul dirinya bersama kedua adiknya itu.
Baca Juga :Â Miris, Begini Kondisi Tiga Anak Selama Disekap di Ruko Seruni
Setelah ketiga bersaudara ini berhasil keluar dari ruko, AW pun sempat memecahkan celengannya berisi uang Rp32 ribu yang ia serahkan ke kedua adiknya untuk bekal selama pelarian.
Disinilah tiga bersaudara ini sedih sebelum berpisah. Sang kakak mengarahkan adiknya ke arah jalan sebelah kanan. Sedangkan sang kakak ke arah jalan sebelah kiri. Keduanya yang hendak berpisah lalu berpelukan lalu sang Kakak berujar.
Ketua P2TP2A Makassar, Tenri A Palallo yang dikonfirmasi mengatakan, kedua anak saat ditemukan dalam kondisi terluka.
Baca Juga :Â Pelaku Penyekapan Bocah di Ruko Seruni Tertangkap
Adapun hasil investigasi yang di peroleh Tim Reaksi Crpat (TRC) menyebutkan jika sebelumnya ketiga bocah kakak beradik ini saat berada di lantai 3 ruko yang dihuninya sempat melambaikan tangan meminta tolong sambil beri isyarat dengan memegang perut dan mulutnya petanda jika ketiganya dalam kondisi lapar.
“Ketiga bersaudara ini dilihat dari lantai tiga ruko. Ketiganya melambaikan tangan ke warga lalu berisyarat memegang perut dan mulutnya petanda jika ketiganya dalam kondisi lapar. Namun warga enggan menggubrisnya. Pasalnya warga takut karena orang tua bocah itu miliki pistol sehingga warga takut,” ujar Tenri.
Upaya dilakukan ketiga bersaudara itu lanjutnya tak ada yang menggubrisnya, sehingga sang kakak berinisitif merusak gembok dengan menggunakan besi yang kerap digunakan orang tua angkatnya memukuli ketinganya.
“Kakaknya yang tertua karena merasa prihatin atas kondisinya serta kedua adiknya sehingga berinosiatif merusak gembok pintu harmoni ruko yang ditinggali itu. Jadi setelah gembok berhasil mereka buka mereka bersaudara berpelukan. Sang kakak juga memecahkan celengannya yang berisi uang Rp32 ribu dan diberikan ke adiknya buat bekal keduanya, sesaat mereka berpisah,” jelas Tenri dengan mata berkaca-kaca.
Mengenai tindakan kekerasan terhadap anak yang dilakukan orang tuanya, Tenri menyerahkan ke pihak kepolisian.
“Selain ketiganya diduga mendapat tindak kekerasan. Ketiganya juga i tak diberi makan. Bahkan hingga kini mereka masih mengalami depresi. Kami akan rekoferi mentalnya. Dia ketiga anak malang ini merupakan anak yang diadopsi oleh memey sapaannya Acci,” terangnya. (Askay-Hajji)
Discussion about this post