Connect with us
alterntif text
alterntif text
alterntif text

Sulsel

Pelindo Khawatir Asongan di Pelabuhan Makassar Makin Banyak

Published

on

By

alterntif text

Makassartoday.com – Puluhan pedagang asongan di Pelabuhan Makassar menyampaikan aspirasi ke DPRD Makassar terkait pembatasan aktivitas mereka di sekitar pelabuhan, Kamis (14/3/2019).

Wakil Ketua Komisi A DPRD Makassar, Abdul Wahab Tahir yang menerima aspirasi tersebut telah menghadirkan instansi terkait seperti, Polres Pelabuhan, Kepala Pelabuhan, PT Pelindo, serta pihak PELNI, untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Pada RDP itu Wahab meminta agar pihak Pelindo mampu memberi solusi bijak ke para pedagang dan dapat saling bekerjasama kepada semua pihak.

Baca Juga : Sudah 2 Bulan Pedagang Asongan Dilarang Berjualan di Areal Pelabuhan Makassar

Sementara Anggota Komisi A, Lisdayanti Sabri menyarankan agar pihak Pelindo dan PELNI bisa mengakomodir kembali para pedagang untuk ditertibkan.

Advertisement

“Agar supaya masyarakat ekonomi lemah bisa nyaman dan terbantu. Sebab kita butuh saja kerj sama yang baik kepada semua pihak,” terangnya.

Dia berharap pihak Pelindo memberi solusi agar pedagang bisa terakomodir dengan baik.

“Pedagang kali lima juga kan adalah aset dari Pelindo, jadi saya minta agar mengakomodir kembali mereka dan menanggulangi segala masalah yang terjadi disana,” harap Lisdyanti.

Terpisah, Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, Rahmatullah mengatakan, pihak Pelindo sudah menyiapkan tempat kepada para pedagang denganberjumlah 88 orang, yang sudah terdaftar untuk berjualan di dalam Pelabuhan.

“Yang menjadi masalah ialah ada kekhawatiran mereka semakin banyak masuk berjualan, pasalnya sudah didaftar ada sekitar 88 orang pedagang asongan, jangan-jangan mereka memanggil anak-anak mereka pasti kedepannya akan berkembang lagi,” katanya.

Advertisement

Dia mengatakan bahwa ada regulasi aturan baik nasional, internasional maupun pemerintah daerah terkait penertiban para pedagang di dalam Pelabuhan.

“Insya Allah akan kita cari solusi yang terbaik. Pedagang itu kan selalu mau dekat dengan penumpang kapal untuk berjualan, padahal sudah ada aturannya sendiri untuk berjualan di atas kapal,” tutupnya. (*)

BAGIKAN:
Advertisement
Comments

Trending