Connect with us
alterntif text
alterntif text
alterntif text

Hukum & Kriminal

Rekror UMI Heran dengan Aksi Pengrusakan di Gedung Fakultas Hukum

Published

on

By

alterntif text

Makassartoday.com, Makassar – Pihak Rektorat Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menyayangkan aksi penyerangan yang terjadi di dalam kampus beberapa hari lalu. Selain aksi pertama yang mengakibatkan seorang mahasiswa meninggal dunia, aksi kedua oleh ratusan orang tak dikenal juga menjadi perhatian pihak kampus.

Rektor UMI, Prof Basri Modding mengatakan, terkait kauss meninggalnya salah seorang mahasiswa di Cafe Bos (Fakuktas Hukum, red) pada pekan lalu sudah disikapi pihaknya dengan mengeluarkan sejumlah oknum mahasiswa yang terbukti terlibat dalam insiden itu.

“Kita sudah mengambil kebijakan tegas. Semua mahasiswa yang terlibat dan terbukti sudah kami keluarkan. Sudah ada SK-nya. Kami juga sudah rapatkan soal izi memasuki wilayah kampus. Sudah kita setujui. Kami sudah instruksikan kepada satpam untuk mengambil tindakan,” jelas Basri Modding kepada wartawan, Kamis (21/11/2019).

Namun ia mengaku heran, lantaran aksi kedua yang dilakukan ratusan orang tak dikenal tak hanya melakukan pengrusakan di UKM Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), dan pos security, tapi juga merusak sejumlah fasilitas di gedung Fakultas Hukum UMI.

“Saya juga heran kemarin dengar laporan tim kami, yang dirusak ini gedung Fakultas Hukum dan korbannya dari fakultas hukum, kenapa dia masuk di Fakultas Hukum dan rusak-rusak padahal fakultas ini yang jadi korban, itu ada jengalan dan asih kita terus telusuri motifnya apa sebenarnya ini,” ungkapnya.

Advertisement

Prof Basri Modding menegaskan, sebelum insiden kedua, pihaknya telah menggelar rapat pembekuan sementara UKM Mapala. Hingga seluruh kegiatan kampus UMI akan dipantau melalui CCTV.

“Iya kita memang putuskan sementara ini kita nonaktifkan dulu melhat situasi sekarang. Kita juga putuskan dan minta ada pengamanan kepolisian setiap hari dan menjaga itu
ada 25 orang. Kita juga punya CCTV selama sebulan ini kampus dan kepolisian akan telusuri dan awasi terus hingga menyisir titik yang mencurigai, karena proses perkuiahan tetap
jalan,” tutupnya.

Terpisah, Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntu Laupe menaruh perhatian terhadap peristiwa yang terjadi di kampus UMI. Perburuan terhadap pelaku terus dilakukan. Juga mengantisipasi terjadinya bentrok susulan.

Ditegaskan, saat ini jajarannya mengintensifkan
pengejaran dan pencarian terhadap para pelaku pembakaran.

“Saat ini sedang
dilakukan pencarian terhadap para pelaku,” kata Kapolda kemarin.

Advertisement

Adapun mereka yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan mahasiswa UMI, lanjut Irjen Guntur, pemeriksaan intensif terus dilakukan. Hal itu untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan mereka.

Sementara guna mengantisipasi terulangnya peristiwa serupa, ia berharap masing-masing pihak untuk bisa menahan diri.

“Percayakan ke pihak polri untuk mengusutnya,’’ tandasnya. (Askay Khan)

BAGIKAN:
Advertisement
Comments

Trending