Connect with us
alterntif text
alterntif text
alterntif text

Politik

Apa Maksud Relawan Jokowi Sebut Moeldoko Terjebak Siasat SBY?

Published

on

By

alterntif text

Makassartoday.com, Jakarta — Ketua Umumrelawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer menduga Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terjebak dalam permainan politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tengah bersiasat membesarkan nama anaknya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menurut Noel, SBY memiliki keahlian dalam memainkan peran sebagai korban atau playing victim. SBY juga menguasai dunia intelijen.

“SBY ini kan punya keahlian dalam memainkan peran playing victim,” kata Noel, Jakarta, Minggu (7/3/2021).

Dalam peristiwa ini, Noel menilai SBY sedang mengambil beberapa momentum.
Pertama, SBY sedang membidik Presiden Joko Widodo. Jika KLB Demokrat yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum disahkan, akan menjadi legacy buruk bagi Jokowi.

“Seandainya dilegitimasi, Moeldoko ini akan menjadi legacy buruk di pemerintahan Jokowi,” kata Noel.

Advertisement

Kedua, SBY tengah berusaha merebut opini publik. Noel menilai saat ini perhatian publik tertuju pada Partai Demokrat. Selanjutnya, kata Noel, SBY memainkan playing victim.

“Persoalannya hari ini kenapa pola lama itu masih dilakukan, yang akhirnya rakyat muak melihat playing victim yang dilakukan SBY,” ujar Noel.

Noel menilai keterlibatan Moeldoko dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang dimotori oleh beberapa mantan kader Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara menunjukkan bahwa purnawirawan jenderal TNI itu tidak memiliki etika.

“Tidak punya etika politiknya sini, kan sebelumnya presiden sudah mengeluarkan pernyataan bahwa jangan ikut-ikutan persoalan internal partai orang lain. Fokus persoalan kerja,” jelas Noel.

Noel heran perebutan dilakukan terhadap partai politik yang sudah tidak memiliki pengaruh besar seperti Demokrat.

Advertisement

“Lah ini partai sudah nyungsep direbut. Itu logikanya tidak ketemu secara politik,” ujar Noel.

Menurutnya, perebutan mestinya dilakukan terhadap partai yang sedang berkuasa.

“Demokrat nyalonin udah enggak bisa, ngapa-ngapain juga nggak bisa. Kok direbut. Ada apa?” tanya Noel heran.

(Konologi.id)

Advertisement
BAGIKAN:
Advertisement
Comments

Trending