Connect with us
alterntif text
alterntif text
alterntif text

Politik

Sindir Resetting RT-RW, Demokrat : Jangan Lupakan Pejuang Kolom Kosong

Published

on

By

alterntif text

Makassartoday.com, Makassar – Ketua Fraksi Demokrat, Abdi Asmara menyindir kemenangan kolom kosong di Pilkada Makassar 2018 silam, dimana saat itu Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto terdiskualifikasi sebagai calon peserta pilkada.

Abdi mengatakan, kemenangan kolom kosong tak lepas dari dukungan seluruh RT-RW se-kota Makassar yang saat itu berharap dapat dipimpin sosok Danny Pomanto, sapaan akrab Mohammad Ramdhan Pomanto.

Adapun saat itu, kata Abdi, posisi Demokrat menjadi partai pendukung pasangan Danny-Indira, dan Ketua DPC Demokrat Adi Rasyid Ali (ARA), bertindak sebagai ketua tim pemenangan.

“Jangan takkalupa (melupakan). Karena kemnagan kolom kosong merupakan prtispasi RT-RW yang lalu (Pilkada 2018),” ujar Abdi saat menerima aspirasi puluhan RT-RW di kantor DPRD Makassar, Senin (12/4/2021).

“Dan Pak ARA adalah Panglima Kolom Kosong, makanya harus kembali memperjuangkan hak masyarakat,” sambung Abdi, ditimpal sorakan dan tepuk tangan dari puluhan RT-RW yang hadir.

Advertisement

Menurut Abdi, sikap tujuh fraksi DPRD Makassar tak lain untuk menghindari kegaduhan di tengah masyatakat atas rencana penonaktifan RT-RW oleh Wali Kota Makassar.

“Apa yang disuarakan tujuh fraksi yang sangat memperjuangkan wali kota ini agar jangan mempegaduh. Ada aturan,” ucapnya.

Legislator dua periode itu pun menegaskan, bahwa yang menggarkan gaji RT-RW merupakan insiasi DPRD Makassar.

“Patut RT-RW mengetahui, bahwa yang menganggarkan gaji kalian adalah DPRD, bukan wali kota,” tegasnya.

Seperti dilansir sebelumnya, RDP Dewan bersama puluhan RT-RW menghasilkan Surat Pernyataan Sikap yang ditandatangani tujuh fraksi di DPRD Kota Makassar.

Advertisement

Salah satu poin dalam surat pernyataan itu, yakni menolak rencana penonaktifan seluruh Ketua RT-RW oleh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.
Adapun tujuh fraksi tersebut, masing-masing Demokrat, PPP, Hanura, PAN, PDIP, Golkar dan PKS.

(Nurul)

BAGIKAN:
Advertisement
Comments

Trending