Makassartoday.com, Makassar – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar menanggapi simulasi penggunaan alat deteksi GeNose yang digunakan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk melakukan screening kesehatan peserta didik di 30 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang telah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Senin (01/11/2021).
Ketua Komisi D Bidang Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat, Abdul Wahab Tahir menyebut penggunaan alat deteksi GeNose sangat bagus serta sebagai langkah kehati-hatian dalam penerapan PTM. Pihaknya pun turut mendukung hal tersebut.
“Bagus dan sangat setuju dalam rangka kehati-hatian,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (01/11/2021).
Disamping itu, Yeni Rahman yang juga merupakan anggota Komisi D DPRD Kota Makassar memberikan tanggapan berbeda terkait penggunaan alat deteksi GeNose.
Menurutnya alat tersebut sangat sensitif dengan aroma menyengat sehingga mempengaruhi hasil deteksi.
“GeNose itu sangat sensitif yah dan banyak pantangannya untuk siswa sebelum melakukan embusan napas,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (01/11/2021).
Pihaknya melanjutkan, perlu kajian ulang mengenai alat deteksi GeNose yang menggunakan kantong plastik dalam menampung embusan napas, dimana kantong tersebut apakah termasuk limbah plastik biasa atau limbah medis yang memerlukan perlakuan khusus.
Selain itu pihaknya juga turut mempertanyakan aktivitas alat deteksi GeNose untuk digunakan dalam kegiatan PTM apakah hanya sekali saja mengingat masa berlaku hasil deteksi alat tersebut hanya 1 x 24 jam.
Diketahui, GeNose merupakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi COVID-19 melalui embusan napas dimana hasil deteksi memiliki akurasi hingga 97 persen dengan estimasi hasil deteksi maksimal 3 menit.
(Andini)
Discussion about this post