Connect with us
alterntif text
alterntif text
alterntif text

Sulsel

Dishub Sulsel Prediksi 5 Jembatan Lain Bisa Bernasib Sama dengan Bojo

Published

on

By

Tim Lalu Lintas dan Jalan Dishub Sulsel saat melakukan tinjauan lapangan di Jembatan Bojo, Kabupaten Barru, Jumat (17/3/2023). Foto:Its
alterntif text

Makassartoday.com, Makassar – Insiden amburknya struktur balok beton bagian atas Jembatan Bojo, Km 149, Kabupaten Barru, Jumat (17/3/2023), menyita perhatian banyak pihak.

Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel, bahkan memprediksi risiko yang sama bisa terjadi pada 5 jembatan lain yang ada di sepanjang jalan poros Makassar-Parepare.

“Dengan kondisi dan fakta di lapangan bahwa jenis dan jembatan yang disain serta struktur yang sama yang dibangun tahun 2009, maka dianggap 5 jembatan lain di lintasan Makassar-Parepare diprediksi berisiko terjadi hal yang sama dan dapat berefek pada kecelakaan lalu lintas,” jelas Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Sulsel, Aruddin dihubungi, Sabtu (18/3/2023).

Adapun hasil pemantauan Tim Lalu Lintas dan Jalan Dishub Sulsel bersama perwakilan dari Balai Beasar Pelaksana Jalan Nasional Sulsel di lapangan menemukan struktur pembesian balok angin yang lepas hingga mengakibatkan balok beton amruk.

Aruddin menyampaikan bahwa pihaknya telah menempatkan petugas untuk melakukan rekayasa lalu lintas dengan menggunakan satu jalur jembatan lama.

Advertisement

“Batas waktu rekayasa tidak ditentukan sampai ada rekomendasi oleh OPD Direktorat Jembatan Kementerian PUPR yang kompeten dinyatakan aman dan dapat dilalui,” jelasnya.

“Kami juga sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena adanya rekayasa lalu lintas di Jembatan Bojo,” ucap Aruddin.

Sekedar diketahui, proyek Jembatan Bojo dikerjakan PT Wijaya Karya pada tahun 2009 dan mulai beroperasi pada tahun 2010, silam. Dengan begitu jembatan Bojo saat ini telah berusia 14 tahun.

Sejumlah dugaan muncul pasca insiden amruknya balok beton Jembatan Bojo. Diantaranya dugaan kegagalan konstruksi, faktor usia serta akibat intensitas kendaraan beratonase di luar ketentuan yang ada.

Aruddin sendiri belum mau berspekulasi terkait penyebab insiden di Jembatan Bojo, sebelum rekomendasi hasil investigasi dari pihak Balai resmi diumumkan.

Advertisement

“Kami tidak berkewenangan untuk menyimpulkan penyebab insiden itu. Tapi kami harap rekomendasi itu segera keluar, khususnya kelayakan untuk 5 jembatan lainnya,” harap Aruddin.

Dengan rekomendasi tersebut, pihaknya bisa melakukan berbagai antisipasi terjadinya insiden yang sama di jembatan lainnya.

Editor: Ariel

BAGIKAN:
Advertisement
Comments

Trending