Di akhir pernyataannya, Munafri menekankan pentingnya kebersamaan dalam proses ini. Pihak Pemkot, berdiskusi dengan pihak lain, untuk mencari jalan keluar.
“Proses penataan ini untuk kebaikan bersama, agar ruang interaksi warga dan aktivitas ekonomi UMKM tetap berjalan dengan tertib dan aman,” tuturnya.
Menurut Munafri, waktu menjadi kunci dalam penataan tersebut. Ia menekankan, setelah seluruh proses berjalan lebih longgar, para pedagang akan mendapatkan lokasi usaha yang lebih baik dan representatif.
Ia menegaskan, kawasan Anjungan Losari saat ini sudah tidak bisa lagi dipakai secara permanen untuk dagangan. Nantinya, setelah penataan Karebosi rampung, pusat interaksi masyarakat akan kembali pindah ke sana.
“Lokasi lain nanti, semua orang akan beraktivitas di Karebosi, karena di situ ruang untuk berjalan kaki dan berinteraksi akan lebih terbuka,” jelas Munafri.
Ia menambahkan, penataan dilakukan bukan untuk membatasi, tetapi justru memberi rasa aman dan kenyamanan. Kalau ditata, pedagang bisa berjualan di tempat yang aman.
“Karena itu, biarkan kita menata sambil membersihkan kawasan Anjungan losari, lalu pedagang kita carikan tempat yang lebih baik, sama seperti pedagang lainnya,” ujarnya.
Munafri juga menggarisbawahi bahwa Pemkot Makassar tidak tinggal diam dalam mencarikan solusi. Ia membantu komunikasi dengan beberapa lokasi alternatif.
“Bukan berarti pemerintah tidak berusaha, justru kami ingin mencari tempat yang benar-benar representatif. Proses ini harus dijalankan secara baik, tanpa pemaksaan, melainkan penataan,” katanya.