Makassartoday.com, Makasssar – Dalam tempo singkat sejak ditunjuk sebagai Plt Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar pada April 2025, Hamzah Ahmad berhasil membawa perusahaan keluar dari kondisi merugi dan menorehkan keuntungan signifikan. Dari posisi rugi Rp5,3 miliar pada akhir April 2025, PDAM kini mencatat laba bersih Rp5,1 miliar per September 2025.
Capaian ini tidak datang begitu saja, melainkan hasil rangkaian program prioritas yang disusun secara sistematis. Hamzah Ahmad bersama Plt direktur keuangan Perumda Kota Makassar, Nanang Supriyatno menekankan bahwa transformasi perusahaan air minum harus menyentuh semua aspek: keuangan, pelayanan teknis, sumber daya manusia, tata kelola, hingga kolaborasi eksternal.
Program Perbaikan yang Telah Dijalankan
Langkah pertama yang dilakukan Hamzah adalah perbaikan kinerja keuangan perusahaan. Ia memperkenalkan pemanfaatan teknologi perbankan dengan sistem pembayaran digital melalui QRIS. Dengan sistem ini, pelanggan bisa lebih mudah membayar tagihan, sementara arus kas perusahaan tercatat lebih transparan.
Hamzah juga menerapkan visi, misi, dan core value PDAM Makassar dengan tagline “SEGERA” (Saling menghargai, Efisien, Good governance, Empati, Responsif, Amanah). Core value ini dijadikan pedoman seluruh karyawan dalam melayani masyarakat.
Sumber daya manusia juga tidak luput dari perhatian. Ia melakukan asesmen pegawai, menilai kinerja, dan merampingkan jumlah karyawan yang dinilai gemuk. Kebijakan ini berhasil menurunkan beban biaya pegawai serta meningkatkan produktivitas.
Dalam memperkuat kelembagaan, Hamzah menjalin kerja sama strategis dengan sejumlah institusi. Polrestabes Makassar digandeng untuk pengamanan objek vital PDAM selama tiga tahun. Kejaksaan Negeri Makassar dilibatkan untuk pendampingan hukum dan penanganan kasus perdata. Sementara itu, BPKP menjadi mitra dalam pelatihan dan pendampingan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) selama lima tahun ke depan.
Dari sisi teknis, Hamzah mengeksekusi pengerjaan besar yang sempat tertunda. Koneksi jaringan pipa induk Pa’baeng-baeng, yang terbengkalai selama lima tahun akibat masalah perizinan, akhirnya bisa diselesaikan. Koneksi pipa di Tallojuga berhasil dihidupkan kembali untuk memperkuat distribusi di kawasan timur kota. Sementara koneksi pipa di Jalan Pontiku sedang menunggu izin dari Balai Jalan sebelum dieksekusi. Semua ini ditujukan untuk memastikan pemerataan air bersih, khususnya di kawasan utara Makassar yang selama ini masih terkendala.
Selain itu, Hamzah sukses mengeksekusi program prioritas Wali Kota, Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, (MULIA) yakni pemasangan sambungan air gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Hingga September 2025, lebih dari 600 sambungan baru gratis sudah terpasang. Program ini disebut sebagai tonggak penting dalam menghadirkan layanan publik yang inklusif dan berkeadilan.
Program yang Sedang Disiapkan
Transformasi PDAM tidak berhenti pada capaian saat ini. Sejumlah program jangka menengah juga tengah disiapkan Hamzah. Salah satunya adalah penerapan smart panel untuk efisiensi energi listrik yang kini masuk tahap uji coba. Jika berhasil, smart panel akan menurunkan biaya operasional listrik secara signifikan.
Selain itu, dilakukan kajian pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di kawasan timur kota dengan kapasitas 1.000 liter/detik lengkap dengan jaringan distribusinya. Proyek ini diproyeksikan menjadi penopang utama distribusi air bersih di masa depan, seiring pertumbuhan penduduk Makassar.
Hamzah juga menyiapkan penerapan meter digital untuk perumahan elit di Kota Makassar. Inovasi ini ditargetkan mampu meningkatkan akurasi pencatatan pemakaian sekaligus mendorong efisiensi pelayanan.
Pada level regulasi internal, Hamzah menyusun peraturan direksi terkait kepegawaian, struktur organisasi, serta tata cara perjalanan dinas (SPPD). Penyusunan aturan ini diselaraskan dengan regulasi Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan berdasarkan hasil audit BPKP dan BPK.
Saat ini pula, tim audit dari BPKP dan BOK sedang melakukan pendampingan menyeluruh atas keuangan dan tata kelola perusahaan.
Hasil Capaian dan Dampaknya
Semua langkah itu memberi dampak langsung terhadap kinerja perusahaan. Jika sebelumnya PDAM berada dalam posisi rugi Rp5,3 miliar pada April 2025, kini perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih Rp5,1 miliar pada September 2025.
Plt Direktur Keuangan Perumda Air Minum Kota Makassar, Nanang Supriyatno menilai, capaian ini bukan semata angka, tetapi bukti nyata dari transformasi menyeluruh. Perbaikan finansial didukung oleh efisiensi anggaran, pemangkasan pos yang tidak produktif, serta penurunan tingkat kebocoran air (NRW). Dengan pengelolaan teknis dan manajerial yang lebih terukur, kepercayaan publik mulai tumbuh kembali.
“Capaian ini membuktikan, tanpa harus menaikkan tarif, kita bisa tingkatkan pendapatan jika sistem dikelola dengan benar,” jelas Nanang.
Bahkan, dengan sejumlah inovasi dan perbaikan yang dijalankan, PDAM Makassar kini menjadi tujuan studi tiru bagi PDAM dari berbagai daerah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Topik yang dipelajari mulai dari penanganan kebocoran air, tata kelola SDM, hingga strategi memperbaiki kinerja keuangan.
Visi Besar Transformasi
Hamzah Ahmad menegaskan bahwa capaian ini hanyalah awal dari perjalanan panjang.
“Kami ingin menghadirkan perusahaan air minum yang profesional, bersih, dan dipercaya publik. Semua langkah ini untuk memastikan layanan air bersih yang merata, aman, dan berkelanjutan bagi warga Makassar,” ujarnya.
Terkait dengan isu bahwa kepemimpinan Hamzah Ahmad “tidak membawa kemajuan” dalam waktu lima bulan jelas tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Capaian keuangan, inovasi pelayanan, perluasan akses air bersih, hingga penguatan tata kelola perusahaan menjadi bukti nyata bahwa PDAM Makassar sedang berada pada jalur transformasi yang sehat.
Perubahan dalam perusahaan daerah skala besar memang tidak dapat diukur hanya dalam hitungan minggu. Namun, langkah-langkah strategis yang sudah ditempuh menunjukkan arah yang jelas: memperbaiki kondisi keuangan, memperluas pelayanan, menata organisasi, serta menyiapkan inovasi jangka panjang.
Hamzah optimis dengan kombinasi efisiensi, inovasi teknologi, perbaikan tata kelola, dan penguatan sinergi eksternal, mampu menjawab tantangan besar perkotaan: menyediakan air bersih bagi seluruh masyarakat, tanpa terkecuali.
(**)