Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Makassar, khususnya Wakil Wali Kota yang hadir dalam rapat tersebut, atas dukungan yang diberikan kepada manajemen. Ia juga berharap kehadiran Dewan Pengawas dan Komite Audit yang baru dapat menjadi “amunisi” dan semangat baru untuk mempercepat pemulihan PDAM, baik dari sisi internal perusahaan maupun pelayanan publik.
“Permasalahan yang kami hadapi saat ini merupakan yang paling berat selama kami bertugas. Ini mencakup tiga hal sekaligus: pertanggungjawaban keuangan, harapan masyarakat terhadap pelayanan air di utara dan timur kota, serta persoalan teknis hulu-hilir yang harus diselesaikan secara bersamaan. Dengan dukungan pemerintah kota dan pusat, kami optimistis dapat memperbaiki kondisi PDAM secara bertahap,” pungkasnya.
Sekda Kota Makassar sekaligus Ketua Dewan Pengawas, Andi Zulkifli Nanda, dalam sambutannya menekankan pentingnya penyelarasan seluruh rencana kerja dan proses bisnis PDAM dengan visi-misi Pemerintah Kota Makassar. Ia menilai, langkah perbaikan internal yang telah dilakukan manajemen PDAM perlu terus diperkuat dengan strategi jangka panjang yang mendukung kebijakan daerah.
“Salah satu program strategis pemerintah kota adalah air gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Ini merupakan janji politik wali kota dan wakil wali kota yang harus diwujudkan secara bertahap. Karena itu, PDAM perlu menyiapkan strategi teknis, model pembiayaan, dan skema pelaksanaan yang jelas dan terukur,” ujarnya.
Zulkifli juga menegaskan pentingnya evaluasi berkelanjutan terhadap kinerja dan capaian PDAM dalam lima tahun ke depan, baik dari sisi pelayanan, efisiensi keuangan, maupun kontribusi terhadap PAD Kota Makassar.
Ia mengingatkan seluruh jajaran PDAM untuk beradaptasi dengan kepemimpinan struktural yang baru, serta terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, memberikan apresiasi terhadap kinerja manajemen PDAM Makassar di bawah kepemimpinan Plt Dirut Hamzah Ahmad.
Ia mengungkapkan, dalam waktu relatif singkat, PDAM Makassar di bawah Hamzah Ahmad bersama Nanang Supriyatno berhasil mencatatkan perbaikan signifikan dari kondisi rugi Rp5,3 miliar menjadi surplus Rp5,8 miliar.
“Masyarakat menaruh harapan besar kepada PDAM. Perubahan positif ini harus kita jaga dan pertahankan. Keuntungan ini bukan untuk manajemen, melainkan untuk masyarakat,” tegas Aliyah.
Meski begitu, Ia mengajak seluruh jajaran untuk terus bekerja profesional, saling mengingatkan, dan menjaga integritas dalam memberikan pelayanan air bersih yang berkelanjutan.
Aliyah berharap, capaian positif ini menjadi pondasi kuat bagi direksi definitif yang akan datang untuk meneruskan agenda pembenahan secara konsisten.
(**)