Makassartoday.com, Makassar – Hingga hari keempat pencarian kapal ambulans yang hilang kontak di Selat Makassar, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), belum juga membuahkan hasil.
Tim SAR gabungan bersama KN SAR Kamajaya yang dikerahkan mencari kapal ambulans nahas itu, harus kembali merapat di Pelabuhan Soekarno Hatta untuk mengisi bahan bakar dan logistik pada Sabtu (18/10/2025).
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Basarnas Makassar, Andi Sultan menyebut, pengisian bahan bakar dan logistik KN SAR Kamajaya untuk menunjang kebutuhan pencarian sampai empat hari kedepan.
“Tim SAR gabungan hari ini kembali ke Pelabuhan Soekarno Hatta untuk melakukan pengisian BBM, persediaan air bersih dan bahan logistik bagi para crew dan penumpang yang ikut di KN SAR Kamajaya. Selain itu, akan dilakukan perollingan personel rescuer, dengan pertimbangan faktor kelelahan yang dialami oleh rescuer selama melakukan pencarian di empat hari sebelumnya,” ujar Andi Sultan.
Sultan menambahkan, pencarian terhadap kapal ambulans yang hilang kontak tersebut akan diperluas menjadi 110 nm sesuai dengan prediksi dari SAR Map berdasarkan perhitungan jarak, arah angin dan ombak di sekitar perairan Pangkep.
Baca Juga: Kapal Ambulans Hilang Kontak di Selat Makassar
“Rencana di hari kelima, besok, pencarian akan dilakukan pencarian sejauh 110 nm, ke arah Pulau Langkoitang, Pulau Tinggalungan, Pulau Saujung dan kembali ke arah Pulau Dewakkang berdasarkan hasil dari perhitungan SAR Map. Kami juga telah menyebarkan informasi kepada kapal-kapal yang melintas di Selat Makassar, sekitar perairan Pangkep melalui SROP Makassar dan VTS Makassar agar melaporkan jika melihat atau mengetahui keberadaan kapal ambulans tersebut,” tutur Sultan.
Sultan juga mengatakan bahwa KN SAR Kamajaya sudah melakukan pencarian di sekitar Pulau Doangdoangan hingga ke Pulau Pagarungan, namun masih belum mendapatkan hasil mengenai keberadaan dari kapal ambulans yang hilang kontak sejak Senin lalu.
“Berdasarkan perhitungan dan simulasi dari SAR Map, pencarian telah dilakukan oleh KN SAR Kamajaya di Pulau Doangdoangan hingga ke Pulau Pangarungan dengan pola paralel karena pencarian cukup luas hingga 115 nm, dengan radial 209° arah barat daya. Selain itu kendala di lapangan adalah arus dan ombak yang cukup tinggi dan juga hingga saat ini, kami belum menemukan adanya tanda-tanda kapal ambulans tersebut, padahal jalur yang dilewati termasuk jalur pelayaran yang cukup ramai,” tegas Sultan.
Diberitakan sebelumnya, bahwa kapal ambulans milik Pemprov Sulsel dengan rute pelayaran dari Pulau Tinggalungan ke Pulau Dewakkang itu, sebelumnya dilaporkan berangkat sejak Senin 13 Oktober 2025.
Perjalanan kapal ambulans yang baru dibuat itu seharusnya ditempuh dalam waktu sekitar 8 jam. Namun, hingga saat ini kapal ambulans itu belum juga tiba ke pulau tujuan.
Tiga orang masing-masing, M. Tahir (65), Najamuddin (55) dan Hasri (60), menjadi manifes di kapal ambulans itu. Ketiganya merupakan warga Pulau Tinggalungan dan hingga kini belum diketahui nasibnya.
Editor: Syafril. R