Menurutnya, kualitas seorang juara tidak hanya diukur dari kemenangan, tetapi dari cara meraihnya.
“Hal yang paling penting yang harus diutamakan adalah fair play atau kejujuran dalam bertanding. Jangan kita hanya mau menjadi juara, tapi kita menafikan kaidah-kaidah yang menuju ke juara itu,” tuturnya.
“Juara sejati adalah juara yang lahir, muncul, bertanding dengan jujur,” tambah dia.
Ia berharap seluruh peserta mampu menjaga sportivitas hingga akhir kegiatan. Seluruh tim juara nanti yang lahir adalah lahir secara fair play, bermain dengan jujur, tanpa ada kecurangan sedikit pun.
Dan bisa memperlihatkan kualitas yang terbaik bahwa yang juara adalah orang-orang yang layak mendapatkan juara.
Dalam kesempatan tersebut, Munafri mengeluarkan instruksi tegas agar seluruh peserta menjaga ketertiban dan menghindari perselisihan.
“Saya tidak mau mendengar ada ribut-ribut di dalam kompetisi ini, apalagi ada perkelahian di dalamnya. Ada ribut-ribut saja sedikit, saat itu juga saya akan minta Kepala Sekolah untuk menghentikan acara ini,” tegasnya.
“Acara ini bukan tempat untuk berkelahi, bukan tempat untuk saling kata-katai satu di antara yang lain, tapi ini adalah ajang silaturahmi, pertemanan, membangun relasi di usia yang lebih dini,” lanjutnya.
Mantan Bos PSM itu berharap relasi tim bertanding terjalin sejak usia muda dapat memberi dampak baik bagi masa depan para peserta.
Sehingga yang harus dibangun adalah bagaimana menjaga hubungan, menjaga kekerabatan, kekeluargaan.
“Ini yang kita harapkan supaya relasi ini bisa memberikan efek positif dan dampak yang baik dari kita mulai dari usia dini,” harap Appi.
Kegiatan yang menjadi agenda tahunan Bosowa School ini resmi dibuka dengan penuh semangat dan kehadiran ratusan peserta dari berbagai wilayah di Sulawesi Selatan.
Ketua Panitia SEA Competition 2025, Hanamayasa Munafri, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kompetisi tahun ini kembali menegaskan misi besar penyelenggara dalam mengembangkan potensi pelajar secara menyeluruh.
Ia mengatakan bahwa SEA Competition bukan sekadar festival kompetisi, melainkan wadah untuk memupuk keunggulan yang seimbang.
“Kompetisi SEA 2025 mencerminkan komitmen kami untuk memupuk keunggulan yang seimbang, di mana kekuatan fisik dan keterampilan cerdas, ekspresi kreatif, dan pertumbuhan spiritual semua bersatu dalam kesatuan yang sempurna,” ujarnya.
Untuk tahun 2025, panitia menghadirkan empat cabang kompetisi utama, yakni Futsal, Spelling Bee (Mengeja), Menggambar, dan Tahfidz Quran.
