Ia menegaskan, tidak semua wilayah atau kota yang memiliki keindahan alam dan letak geografis seperti Kota Makassar. Oleh karena itu, potensi yang telah diberikan Tuhan tersebut harus dimaknai dan dikelola dengan baik melalui kegiatan yang mencerminkan karakter kota.
“Tidak banyak kota yang punya keindahan alam dan letak geografis seperti Makassar. Kita ingin memperlihatkan bahwa dimensi event di Kota Makassar harus diperkenalkan dan melihat kultur yang ada,” jelasnya.
Diketahui, momentum peluncuran Calendar of Events Kota Makassar 2026, yang resmi digelar pada Jumat (19/12/2025) lalu, menjadi penanda keseriusan Pemkot Makassar dalam menjadikan event sebagai penggerak utama pariwisata kota.
Secara keseluruhan, CoE 2026 memuat 86 kegiatan yang akan berlangsung sepanjang tahun, dari Januari hingga Desember. Dari jumlah tersebut, 15 kegiatan masuk dalam kategori Big Event, sementara Festival Muara tampil sebagai satu-satunya Top Event yang paling mencuri perhatian.
Event ini sekaligus menjadi wajah baru agenda unggulan Kota Daeng, yang direncanakan akan dihelat pada pertengahan tahun 2026 mendatang.
Dengan konsep yang kuat, berbasis kearifan lokal, serta terintegrasi dalam Calendar of Event nasional, Festival Muara diharapkan akan menjadi magnet baru pariwisata Makassar sekaligus memperkuat identitas kota sebagai pusat budaya maritim di Indonesia Timur.
Munafri memaparkan, Festival Muara akan menampilkan harmoni antara muara sungai dan muara laut, sekaligus menghadirkan kehidupan masyarakat pesisir dan kepulauan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Kota Makassar, sebagai wilayah maritim.
“Lihat bagaimana muara sungai berbaur dengan muara pantai, orang-orang pulau yang menghadirkan seluruh elemen yang ada di dalamnya. Ini yang kita harapkan bisa menjadi daya tarik dan dikemas dalam bentuk yang berbeda,” katanya.
Ia menyebutkan, Festival Muara akan memadukan unsur tradisional, modern, dan kontemporer dalam satu ruang perayaan. Perpaduan tersebut diharapkan mampu memberikan kesan yang kuat dan berbeda bagi para pengunjung.
“Tradisional, modern, dan kontemporer akan menjadi satu di dalam event ini, sehingga memberikan kesan yang berbeda bagi orang-orang yang datang,” lanjut Munafri.
