BPBD Kota Makassar juga membuka layanan darurat dan pengaduan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan atau ingin melaporkan kondisi darurat akibat cuaca ekstrem.
Layanan tersebut dapat diakses melalui nomor darurat 112, aplikasi Lontara+, serta layanan BPBD Kota Makassar di nomor 081551121112.
“Pemerintah Kota Makassar mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengutamakan keselamatan, serta bersama-sama mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi,” pungkasnya.
Diketahui, berdasarkan rilis resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebanyak 12 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan berpotensi mengalami curah hujan tinggi dalam beberapa waktu ke depan.
Daerah tersebut meliputi Kabupaten Bantaeng, Barru, Bone, Bulukumba, Gowa, Jeneponto, Maros, Pangkep, Sinjai, Soppeng, Takalar, serta Kota Makassar.
Dari wilayah yang diprediksi terdampak, sebagian telah masuk dalam kategori waspada, siaga, hingga awas, sehingga memerlukan perhatian dan langkah antisipasi yang serius.
Kondisi cuaca ekstrem ini dinilai sangat rawan memicu terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang dan tanah longsor, terutama di daerah dengan topografi perbukitan dan kawasan aliran sungai.
Oleh karena itu, sejumlah daerah yang masuk status siaga patut mendapatkan kewaspadaan lebih, baik dari pemerintah daerah maupun masyarakat.
Kesiapsiagaan dini, koordinasi lintas sektor, serta peningkatan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam meminimalkan risiko dan dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem tersebut.
(**)
