Makassartoday.com, Parepare – Dalam rangka program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) gelombang 113, Kelurahan Lemoe, Kota Parepare, Sulsel, mengadakan demonstrasi menarik mengenai penerapan vertikultur dari pipa, botol bekas dan penggunaan pestisida nabati dari limbah kulit bawang.
Kegiatan ini diadakan di kediaman Ketua RW 1 dan dihadiri oleh warga sekitar yang antusias untuk belajar lebih banyak tentang pertanian berkelanjutan.
Sekedar diketahui, vertikultur merupakan metode pertanian yang memanfaatkan ruang vertikal, diperkenalkan sebagai solusi bagi masyarakat yang memiliki lahan terbatas.
Demonstrasi ini menunjukkan bagaimana tanaman sayuran dapat ditanam secara vertikal dengan hasil yang optimal, sehingga dapat mendukung ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.
Dilsa Adel syafitri, mahasiswa KKN, menjelaskan bahwa vertikultur adalah solusi efektif untuk memanfaatkan lahan sempit, terutama bagi masyarakat yang memiliki lahan terbatas.
“Dengan menggunakan pipa atau botol bekas kami bisa menanam berbagai jenis sayuran seperti selada dan bayam secara vertikal, yang tentunya lebih hemat tempat dan mudah dalam perawatan,” ujarnya, Rabu (15/1/2025).
Selain itu, para mahasiswa juga memperkenalkan pestisida nabati yang dibuat dari limbah kulit bawang. Pestisida ini ramah lingkungan dan terbukti efektif dalam mengendalikan hama tanaman tanpa merusak ekosistem. Kulit bawang yang biasanya dibuang kini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mengurangi limbah organik.
Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat setempat. “Pestisida alami ini bagus, mudah di buat karna dari kulit bawang dan air saja” ujar salah satu peserta.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya inovasi pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Para mahasiswa berharap, langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar bagi ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan di masa depan.
(**)