Makassartoday.com, Makassar – Langit Makassar siang ini seakan ikut berduka. Di halaman kantor DPRD Kota Makassar, Jalan AP Pettarani, Jumat (5/9/2025), siang, doa dan haru menyatu dalam suasana duka cita.
Salat ghaib digelar sebagai bentuk penghormatan untuk para korban insiden kebakaran yang merenggut nyawa empat jiwa dalam insiden pembakaran kantor DPRD Makassar pada 29 Agustus, lalu.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama jajaran SKPD, Forkopimda, Dandidm, Kejari, anggota DPRD, hingga mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kota Makassar, berdiri dalam satu saf, menyatukan doa dan harapan.
Tepat pukul 13.30 Wita, halaman kantor DPRD Kota Makassar dipenuhi ratusan jamaah yang menundukkan kepala penuh khusyuk. Di hadapkan jejeran foto empat korban insiden tersebut.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengatakan, salat ghaib bukan sekadar ritual, tetapi juga ungkapan cinta dan doa tulus dari mereka yang ditinggalkan, agar arwah para korban diterima di sisi Allah SWT dengan segala amal kebaikan mereka.
Appi, begitu ia akrab disapa, menegaskan bahwa momen ini bukan hanya sekadar doa, tetapi juga pengingat agar peristiwa tragis tersebut menjadi pelajaran besar bagi semua pihak.
“Hari ini kita berada di Gedung DPRD Kota Makassar, melaksanakan sholat doa bersama rekan-rekan dari BEM, Forkopimda, anggota DPRD, SKPD, dan masyarakat,” ujar Appi.
“Kita hadir untuk memberikan doa terbaik kepada para korban yang gugur dalam menjalankan tugas,” tambah Appi.
Ia menyampaikan bahwa kondisi kota saat ini perlahan membaik berkat koordinasi lintas sektor antara pemerintah, kepolisian, TNI, dan masyarakat. Aktivitas warga juga sudah kembali berjalan lebih lancar.
Politisi Golkar itu menegaskan, tragedi di kantor DPRD Makassar tidak boleh dianggap sebagai demonstrasi biasa, melainkan pergerakan anarkis yang jauh dari nilai kemanusiaan.
“Saya sangat meyakini ini bukan aksi mahasiswa, tetapi ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dari sini kita belajar bahwa menjaga kondusifitas adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah,” tegasnya.
Terkait pengamanan di sekitar DPRD, Munafri menyebut bahwa keputusan sepenuhnya akan diserahkan kepada TNI dan Polri. Pemerintah kota, kata dia, mendukung langkah terbaik yang diambil demi menjaga stabilitas dan keamanan.
“Apakah sistem penjagaan ini dilanjutkan, itu kita serahkan pada kajian aparat TNI-Polri. Yang jelas, kita semua harus memastikan kondisi Makassar tetap aman dan kondusif,” pungkasnya.
(**)