By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Makassar TodayMakassar TodayMakassar Today
  • NEWS
    • Metro
    • Sulawesi Selatan
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • BISNIS
    • Finance
    • Saham
    • Macro Ekonomi
    • Forex
  • HIBURAN
    • Film
    • Musik
    • Selebriti
  • LIFESTYLE
    • Health
    • Recipes
    • Travel
    • Fashion
  • OLAHRAGA
  • TEKNO
  • CITIZEN JURNALIS
  • OPINI
Reading: Makassar Gagas Gerakan Ekonomi Jamaah Berbasis Masjid
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Makassar TodayMakassar Today
Font ResizerAa
  • NEWS
  • BISNIS
  • HIBURAN
  • LIFESTYLE
  • OLAHRAGA
  • TEKNO
  • CITIZEN JURNALIS
  • OPINI
Cari Berita
  • NEWS
    • Metro
    • Sulawesi Selatan
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • BISNIS
    • Finance
    • Saham
    • Macro Ekonomi
    • Forex
  • HIBURAN
    • Film
    • Musik
    • Selebriti
  • LIFESTYLE
    • Health
    • Recipes
    • Travel
    • Fashion
  • OLAHRAGA
  • TEKNO
  • CITIZEN JURNALIS
  • OPINI
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Scroll Untuk Melihat Konten
Ad imageAd image
Makassar Today > Blog > Bisnis > Makassar Gagas Gerakan Ekonomi Jamaah Berbasis Masjid
Bisnis

Makassar Gagas Gerakan Ekonomi Jamaah Berbasis Masjid

admin
admin
Share
3 Min Read
Rembuk Pentahelix Pariwisata Kota Makassar di Hotel Four Point Makassar, Senin (15/9/2025)./Foto:ist
SHARE

Makassartoday.com, Makassar — Di tengah turunnya peringkat Indonesia dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) 2025 dari posisi puncak menjadi peringkat kelima dunia, Kota Makassar justru melangkah cepat. Melalui forum Rembuk Pentahelix Pariwisata Vol. 2, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama pelaku industri dan komunitas pariwisata menggagas program Makassar Moslem Friendly Market, sebuah gerakan ekonomi jamaah berbasis masjid yang dirancang untuk memperkuat wisata ramah Muslim di daerah.

Kegiatan ini akan digelar pada Kamis, 30 Oktober 2025, di Hotel Harper Makassar, dengan menghadirkan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, sebagai keynote speaker yang didampingi Ketua UPT Halal Centre UMI Makassar, Muhammad Nusram.

Baca Juga: Dorong Revitalisasi BP2M, Appi Ingin Sungai dan Laut jadi Magnet Wisata Makassar

Selain itu, dua tokoh utama sektor pariwisata dan ekonomi umat, HM Azhar Gazali, Ketua DPD AMPHURI Wilayah Sulampua sekaligus Ketua Forum Pentahelix Pariwisata Indonesia (FPPI), serta Zulkarnaen Rahmat, Ketua Moslem Friendly Forum (MFF) akan menjadi pemantik dalam diskusi rembuk pentahelix daerah itu.

Azhar Gazali menyebut, penurunan posisi Indonesia dalam GMTI harus menjadi momentum bagi daerah untuk melakukan inovasi dan menampilkan karakter lokal yang khas dalam pengembangan wisata halal.

“Makassar tidak perlu menunggu arahan dari pusat. Kita bisa mulai dari potensi sendiri. Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat ekonomi, sosial, dan edukasi. Dari sini, kita bangun pariwisata berbasis jamaah,” ujarnya.

Program Makassar Moslem Friendly Market akan dilaksanakan di 54 titik masjid di 14 kecamatan selama periode Oktober 2025 hingga Oktober 2026. Gerakan ini memadukan nilai-nilai spiritual, sosial, dan ekonomi melalui pasar murah berbasis masjid, pelatihan UMKM halal, hingga promosi produk lokal.

Ketua MFF, Zulkarnaen Rahmat, menegaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya agenda seremonial, tetapi bentuk nyata dari konsep community-based halal tourism.

“Kita ingin menjadikan gerakan ini sebagai contoh bagaimana jamaah bisa menjadi pelaku utama ekonomi. Dari masjid, lahir kemandirian. Dari pasar jamaah, tumbuh solidaritas dan keberkahan,” katanya.

Selain forum diskusi, kegiatan ini juga menandai deklarasi resmi Moslem Friendly Forum (MFF) sebagai wadah kolaborasi lintas sektor mencakup akademisi, pemerintah, pelaku industri, komunitas, dan media dalam mendorong pariwisata ramah Muslim dan ekonomi halal di Kota Makassar.

Azhar menambahkan, Makassar memiliki potensi besar untuk menjadi model wisata ramah Muslim di Indonesia Timur, terutama dengan dukungan infrastruktur, jaringan masjid yang luas, serta kultur masyarakat yang religius dan terbuka.

“Kita harus menjawab tantangan global dengan aksi lokal. Wisata ramah Muslim bukan sekadar label, tapi ekosistem yang menyejahterakan masyarakat,” tutupnya.

(**)

- Advertisement -
Ad imageAd image

You Might Also Like

Cakupan Kepesertaan Program JKN di Makassar Capai 99,87 Persen

PLTS Mikro Milik PLN Mulai Beroperasi di Pulau Samalona, 20 Rumah Kini Teraliri Listrik

Makassar jadi Tuan Rumah Rakernas ASITA 2026

Tim Evaluator KemenPAN-RB dan Pemkot Makassar Bahas Capaian AKIP 2025

Wali Kota Minta Dishub Makassar Berbenah: Tegas Boleh, Tapi Jangan Kasar

TAGGED: Pemkot Makassar
admin Oktober 27, 2025 Oktober 26, 2025
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Previous Article Cakupan Kepesertaan Program JKN di Makassar Capai 99,87 Persen
Next Article BPK Sulsel Dorong PDAM Makassar jadi Percontohan Tata Kelola Perusahaan Daerah yang Profesional
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sosial Media Kami

13.4k Followers Like
1.7k Followers Follow
182 Subscribers Subscribe

Berita Terbaru

BPK Sulsel Dorong PDAM Makassar jadi Percontohan Tata Kelola Perusahaan Daerah yang Profesional
Sulsel Oktober 27, 2025
Cakupan Kepesertaan Program JKN di Makassar Capai 99,87 Persen
Sulsel Oktober 24, 2025
PLTS Mikro Milik PLN Mulai Beroperasi di Pulau Samalona, 20 Rumah Kini Teraliri Listrik
Bisnis Oktober 24, 2025
Refleksi Sumpah Pemuda: Meneguhkan Peran Kader HMI dalam Membangun Peradaban yang Berkeadilan Sosial
Opini Oktober 24, 2025
//

We influence 20 million users and is the number one business and technology news network on the planet

Makassar TodayMakassar Today
Follow US
© Makassartoday 2023.
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?