Makassartoday.com – Celine Dion sedang berjuang melawan Stiff Person Syndrome (SPS), sebuah gangguan neurologis langka yang menyebabkan otot-otot menjadi kaku dan mengalami kejang yang menyakitkan.
Pelantun lagu My Heart Will Go On itu pertama kali mengumumkan diagnosisnya pada akhir tahun 2022 dan telah berjuang untuk mengelola kondisinya sejak saat itu.
Kondisi ini membuatnya sulit untuk berjalan dan menggunakan pita suara dengan cara yang biasa dia lakukan.
Pada tahun 2023, Dion terpaksa membatalkan sisa konser dalam tur dunia “Courage” karena kesehatannya tidak memungkinkan dia untuk tampil. Sejak itu, dia fokus pada pemulihan dan memperkuat kesehatannya (Entertainment Tonight) (ITVX).
Dilansir dari 7NEWS, keluarga Celine Dion, terutama saudara perempuannya Claudette dan Linda, telah memberikan dukungan penuh. Claudette mengungkapkan bahwa meskipun Celine mengalami banyak rasa sakit, dia tetap kuat secara mental dan tidak menyerah pada depresinya.
Pada awal tahun 2024, sebuah film dokumenter berjudul “I Am: Celine Dion” yang disutradarai oleh Irene Taylor diumumkan. Film ini mendokumentasikan perjuangan Dion melawan SPS dan usahanya untuk terus tampil bagi para penggemarnya. Trailer dokumenter ini dirilis pada bulan Juni 2024, menunjukkan betapa gigihnya Dion dalam menghadapi tantangannya.
Meski kondisinya serius, Dion tetap bersemangat dan bertekad untuk kembali ke panggung suatu hari nanti. Dia terus bekerja keras dengan tim medis dan terapis untuk mengelola gejala-gejalanya.
Sekedar informasi, penyanyi berusia 55 tahun itu pernah menggelar konser perdananya di Indonesia. Diva internasional tersebut tampil di Sentul Internasional Convention Center (SICC), pada 7 Juli 2018, lalu.
Celine Dion menyapa penggemar Tanah Air dengan “The Power of Love” dan “That’s the Way It Is” dan mengaku senang karena bisa bertandang ke Indonesia untuk pertama kalinya.
Editor: Ariel