Makasssartoday.com, Makassar – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengakui Dinas Sosial (Dinsos) belum maksimal dalam penanganan anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng) yang kian menjamur
di wilayah kekuasaannya.
Appi, sapaan akrab Wali Kota Maakassar itu, mengatakan bahwa penanganan anjal dan gepeng harus dilakukan secara maksimal, salah satunya dengan menerapkan sistem punishment sebagai bentuk efek jera.
“Kita sepakat penanganan ini harus maksimal, tetapi harus ada punishment
yang bisa benar-benar membuat jera supaya tidak lagi melakukan itu. Karena ini bahaya, bukan hanya untuk dirinya tapi juga untuk orang lain,” kata Appi dalam wawancara doorstop di Balaikota, belum lama ini.
Appi mencontohkan jenis sanksi sosial yang bisa diterapkan bagi anjal dan gepeng, seperti membersihkan toilet umum atau fasilitas umum lainnya.
Karena, menurut Appi, pola pembinaan anjal dan gepeng selama ini terkesan tidak memberi efek jera, tapi malah membuat nyaman.
“Jadi ada sanksi sosial, membersihkan toilet umum atau sebagainya, karena kalau mereka dibina dengan fasilitas mewah meraka menganggap lebih nyaman di sini ini,” ucap Appi.
Appi juga khawatir, menjamurnya anjal dan gepeng di Kota Makassar merupakan bagian dari sindikat yang sengaja mencari keuntungan dengan cara mengeksploitasi anak.
“Yang paling penting dalam persoalan ini, jangan sampai ini merupakan bagian dari sindikat yang memang harus kita bongkar,” tegasnya.