Tak hanya itu, Pemkot Makassar juga menyiapkan rencana perbaikan dermaga di Pulau Barang Lompo agar dapat menunjang mobilitas nelayan dan aktivitas distribusi.
“Berharap fasilitas dermaga yang lebih memadai akan menjadikan pulau tersebut sebagai pusat singgah nelayan untuk membeli es menunjang hasil melaut,” tutup Appi.
Sedangkan, dari pihak investor, perwakilan Oriental Consultant Global, Michino, memaparkan rencana teknis pembangunan pabrik es tersebut.
Ia menjelaskan, produksi es akan menggunakan air sumur yang ditampung dengan pompa dan diolah melalui mesin modern.
Mesin es ini mampu memproduksi hingga 100 ton dalam satu hari, dan 200 ton dalam dua hari dengan waktu proses sekitar 7–8 jam.
“Kami sudah melakukan uji coba, hasil es berwarna putih susu dengan tingkat kekerasan tinggi, mampu bertahan dalam box es lebih dari dua hari. Bahkan sudah dicoba oleh nelayan, warga, dan pihak kelurahan, dan hasilnya cukup baik,” jelas Michino.
Menurutnya, ukuran es yang diproduksi mencapai 25 kilogram per balok, dan saat ini masih dalam tahap uji coba. Distribusi masih dipertimbangkan bersama pihak terkait, termasuk kemungkinan berkolaborasi dengan pihak terkait sebagai mitra.
