Makassartoday.com, Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan sejumlah gagasan besar dalam Rembuk Pentahelix Pariwisata Kota Makassar yang digelar di Hotel Four Point Makassar, Senin (15/9/2025).
Wali Kota yang akrab disapa Appi ini menekankan pentingnya kolaborasi lima unsur pentahelix yakni pemerintah, industri, akademisi, komunitas, dan media untuk memperbaiki sekaligus membenahi wajah pariwisata kota.
Menurutnya, Makassar perlu belajar dari kota-kota di Eropa yang sukses menjadikan sungai sebagai pusat destinasi wisata. “Kita bisa mencontoh Budapest atau Praha. Sungai di sana bukan sekadar aliran air, tapi sumber kehidupan dan daya tarik utama pariwisata. Sungai dan laut Makassar juga harus bisa dieksplorasi lebih baik lagi,” ujar Munafri.
Ia menyoroti paket Wisata Sailing Kapal Pinisi di Pantai Losari Makassar yang dinilai kurang atraktif.
“Setelah maghrib, wisata Kalal Pinisi hanya berisi obrolan di atas kapal. Kita perlu menambah atraksi, mungkin dengan pertunjukan cahaya atau hiburan lain, supaya wisatawan mendapat pengalaman berbeda,” tambahnya.
Baca Juga: PK5 Losari Direlokasi, Swasta Masuk Tawarkan Restoran Apung
Selain itu, ia menilai layanan terhadap turis kapal pesiar masih jauh dari standar. “Selama ini mereka hanya disambut seadanya, bahkan hanya tukang becak yang melayani. Ke depan, harus ada standar hospitality yang lebih baik. Tidak perlu mewah, tapi layak dan sesuai ekspektasi wisatawan,” jelasnya.
Munafri juga menekankan pentingnya pembenahan UMKM kuliner agar bisa bersaing. Ia masih mencari produk ikonik yang bisa menjadi ciri khas Makassar. “Kita perlu branding yang kuat, yang betul-betul mewakili identitas kota,” katanya.
Pasar Terong pun disebut sebagai potensi destinasi, layaknya pasar tradisional di Qatar atau Oman. Namun, masalah kebersihan dan parkir masih menjadi kendala. “Kebersihan adalah kebutuhan pokok. Kalau ingin menjadikan pasar sebagai tujuan wisata, kita harus benahi dulu persoalan dasar ini,” tegas Munafri.
Untuk mempercepat geliat pariwisata, Pemkot Makassar juga siap mengalokasikan anggaran Rp5 miliar per bulan guna menggiring event-event besar masuk ke kota. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat lokal.
Sebagai tindak lanjut, Munafri menyatakan akan segera menerbitkan Surat Keputusan untuk mengaktivasi kembali Badan Promosi Pariwisata Kota Makassar (BP2M). Lembaga ini diharapkan menjadi wadah resmi yang menghimpun kolaborasi pentahelix pariwisata sekaligus mempercepat akselerasi peningkatan pendapatan daerah dari sektor ini.
“Sinergi adalah kunci. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh industri, akademisi, komunitas, dan media untuk bersama-sama membawa Makassar ke level baru pariwisata yang berkelanjutan,” ungkapnya
Founder Makassar Tourism Community (MATIC), HM Azhar Gazali, menyambut baik arahan tersebut dan menyatakan siap berkoordinasi dengan asosiasi pariwisata, komunitas kreatif, hingga akademisi. “Kami ingin memastikan stakeholder yang diusulkan benar-benar berkomitmen membangun citra Makassar sebagai destinasi unggulan,” katanya.
Diskusi juga menghadirkan narasumber kunci, di antaranya Kadisparekraf Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin, pengamat pariwisata Andi Januar Jaury, Ketua AMPHURI Sulampua HM Azhar Gazali, Ketua BPPD Sulsel Andri Arief Bul, Ketua GIPI Sulsel Suhardi, Sekertaris PHRI Sulsel Nasrullah Karim.
Hadir juga Ketua Lingkar Penulis Pariwisata (LPP) Makassar Hendra Nick Arthur, Ketua Indonesian Tour Leader Association (ITLA) Sulsel Ratu Noorita, serta Sekum IHGMA Sulsel Fitri.
Hadir juga Vice Presiden Indonesian Marketing Association (IMA), Yusuf Sandy dan beberapa akademisi Dr Farid Said, Hans Mattone dan Zulkarnaen Rahmat
Hasil dari rembuk ini akan dirumuskan dalam bentuk rekomendasi strategis untuk revitalisasi BP2M dan dituangkan ke dalam dokumen Makassar Tourism Pentahelix Commitment sebagai komitmen bersama stakeholder pariwisata.
(**)