Makassartoday.com, Makassar – Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengolahan Air Limbah Dinas PU Makassar, Hamka Darwis, menyatakan bahwa program RISE telah memberikan dukungan yang sangat penting dalam memperbaiki sistem air limbah di Kota Makassar.
“Program RISE telah membantu meningkatkan kualitas air limbah yang dibuang di beberapa wilayah kota Makassar yang terkena dampak dari masalah sanitasi,” kata Hamka pada Minggu, 9 April 2023.
Program ini juga telah memberikan dukungan yang signifikan dalam pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah setempat, sehingga program RISE dapat berjalan secara berkelanjutan.
Hamka menegaskan bahwa program RISE telah membantu meningkatkan kualitas hidup warga kota Makassar dengan meningkatkan sanitasi dan lingkungan yang lebih sehat.
“Kepala Dinas PU Kota Makassar dan seluruh masyarakat kota Makassar menghargai kerjasama yang baik dengan program RISE dan lembaga pendonor,” tambahnya.
Dalam menghadapi tantangan ke depan, Hamka menyatakan kesiapannya untuk terus bekerja sama dengan program RISE dan lembaga pendonor dalam memperbaiki sistem air limbah dan memastikan program ini dapat berjalan secara berkelanjutan.
“Dengan semangat kebersamaan dan kerjasama yang kuat, Dinas PU Kota Makassar dan program RISE akan terus bekerja bersama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota Makassar dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” jelasnya.
Kelurahan Batua, Untia, dan Tallo merupakan lokasi percontohan RISE yang diadakan oleh Monash University dan ADB (Asian Development Bank).
Lokasi yang awalnya terbilang kumuh ini diubah menjadi kawasan layak huni dengan memperbaiki lingkungan lewat infrastruktur air, dan sanitasi yang berkelanjutan.
Program ini merupakan bagian dari program penelitian aksi global revilitasi pemukiman kumuh dan lingkungan atau Revitalising Informal Settlements and their Environments (RISE).
Sebagai percontohan, Batua ditampilkan melalui pendekatan RISE yang mengintegrasikan infrastruktur seperti rawa buatan, kebun biofiltrasi, pemanenan air hujan, dan sistem sanitasi lokal berdasarkan septi tank baru yang cerdas ke dalam bangunan dan lanskap.
Sistem yang sangat sederhana ini didasarkan pada media pasir dan kerikil juga tanaman untuk air bersih. Transformasi ini sangat membantu masyarakat sekitar utamanya dalam hal pengadaan toilet.
(**)