Makassartoday.com, Makassar – Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada, Rabu 1 Mei 2024, diperingati dengan sejumlah aksi turun ke jalan. Salah satunya yang digelar puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Mereka yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (HMJ-T.PWK) menggelar aksi depan kampus satu UIN Alauddin Makassar, Senin (1/5/2024).
Dalam aksinya, demonstran menutup satu jalur utama Jalan Sultan Alauddin dari arah Kabupaten Gowa menuju Kota Makassar. Massa Aksi berorasi secara bergantian di atas kontainer sebagai panggung orasi.
Kontainer yang membentang menutup jalan dari jam 09.00 WITA hingga 14.00 WITA yang di hiasi dengan orasi-orasi tuntutan yang mereka bawa.
Aksan Iskandar selaku Jendral Lapangan (Jendlap) dalam orasinya menyampaikan bahwa aksi tersebut merupakan aksi memperingati May Day dan Hardiknas yang jatuh pada 1 mei dan 2 mei 2024.
“Di tengah situasi hari ini Berdasarkan observasi dan monitoring kondisi ketenagakerjaan global, situasi dan kondisi kaum buruh di muka bumi ini masih menghadapi situasi rentan dan bekerja dalam kondisi yang belum sepenuhnya layak. “, tuturnya
“Kondisi geopolitik yang panas bergejolak, misalnya invasi Rusia ke Ukraina, memanasnya krisis Israel-Palestina yang memicu ketegangan dan konflik bersenjata di kawasan Timur Tengah, juga memberi andil besar dalam dinamika politik dan ekonomi global. Situasi tersebut memicu krisis ekonomi, krisis pangan dan krisis energi”, sambungnya
Di tempat yang sama, Kordinator Mimbar (Kormim), Fahran, mempersoalkan mengenai komersialisasi pendidikan yang semakin meresahkan.
“Tentu ini adalah sinyal yang kuat bagi kita bahwa posisi pendidikan hari ini tidak lagi berpacu dalam proses belajar gratis, demokratis, dan merata ke seluruh rakyat Indonesia” pungkasnya.
Adapun tuntutan yang dibawa HMJ-T.PWK UIN ALAUDDIN MAKASSAR , yaitu :
1. Revisi omnibus law, uu nomor 6 tahun 2023 tentang cipta kerja
2. Tolak upah rendah dan ketimpangan pendapatan serta stabilkan harga pangan,beras,minyak dll
3. Tolak komersialisasi pendidikan dan berikan pemerataan pendidikan kepada seluruh rakyat indonesia
4. Pertegas sanksi hukum kepada pelaku kekerasan seksual terhadap kaum buruh perempuan
5. Berikan kesejahteraan dan peningkatan kualitas tenaga pendidik.
Editor: Hajji Taruna