Makassartoday.com, Rafah – Kelompok pejuang kemerdekaan Palestina Hamas setuju untuk gencatan senjata setelah Israel mengatakan serangan Rafah tidak terjadi tanpa kesepakatan apa pun.
Pimpinan Hamas mengatakan mereka tidak menerima persyaratan perjanjian gencatan senjata di Gaza. Salah satu pernyataannya, kelompok tersebut mengatakan mereka tidak memberi tahu mediator Qatar dan Mesir mengenai keputusannya.
Rincian lebih lanjut yang mereka umumkan, termasuk berapa lama mereka akan bertahan dan berapa banyak sandera yang mereka tahan di Gaza.
Hal ini terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan melancarkan serangan ke kota Rafah di bagian selatan Gaza, tidak peduli pembicaraan damai yang sedang berlangsung dengan Hamas.
Pejabat Hamas di Tokyo mengatakan ‘keputusan sekarang diserahkan ke pengadilan Israel’.
Untuk satu pernyataan yang mereka publikasikan di situs resminya, Hamas mengatakan pemimpinnya Ismail Haniyeh melakukan satu panggilan telepon dengan perdana menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dan dengan menteri intelijen Mesir, Abbas Kamel, dan memberi tahu mereka tentang hal tersebut. Hamas menyetujui usulan dia mengenai perjanjian gencatan senjata.
Kesepatan gencatan senjata ini pun mendapat respon positif dari warga Gaza. Mereka meluapkan dengan suasana gembira. Anak-anak melompat-lompat saat orang-orang bernyanyi dengan gembira dan membenturkan bunyi seperti panci dan wajan.
Sumber: BBC