Makassartoday.com, Makassar – Paparan sinar matahari adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari kita. Namun, terlalu banyak paparan sinar UV (ultraviolet) tanpa pelindung matahari dapat membawa risiko kesehatan yang serius. Berjemur tanpa menggunakan pelindung matahari dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan kulit dan mata.
Simak berikut ini agar kita semua bisa lebih aware dan tetap menjaga kesehatan ya sobat Dinkes! Berikut adalah beberapa risiko yang dapat timbul akibat tidak menggunakan pelindung matahari saat berjemur:
Kanker Kulit
Paparan sinar UV merupakan faktor risiko utama untuk kanker kulit, termasuk karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma. Sinar UV dapat merusak DNA dalam sel-sel kulit, menyebabkan pertumbuhan sel-sel kanker. Tidak menggunakan pelindung matahari saat berjemur meningkatkan risiko terkena kanker kulit, terutama jika terpapar sinar matahari secara berlebihan atau tanpa perlindungan selama waktu yang lama.
Penuaan Kulit Prematur
Paparan sinar UV dapat menyebabkan penuaan kulit prematur, termasuk keriput, garis-garis halus, dan bintik-bintik penuaan. Sinar UV merusak kolagen dan serat elastin dalam kulit, yang menyebabkan hilangnya elastisitas dan kekenyalan kulit. Tidak menggunakan pelindung matahari secara teratur dapat mempercepat proses penuaan kulit dan membuat kulit terlihat tua lebih cepat.
Pembakaran Matahari
Paparan sinar UV langsung pada mata tanpa perlindungan dapat menyebabkan pembakaran matahari atau photokeratitis. Ini adalah kondisi yang menyakitkan di mana kornea mata teriritasi dan meradang akibat paparan sinar UV yang berlebihan. Gejalanya termasuk mata merah, perasaan gatal atau terbakar, dan sensasi seperti ada pasir di mata.
Penggelapan Kulit yang Tidak Sehat
Meskipun beberapa orang mungkin menginginkan kulit yang lebih gelap untuk penampilan estetika, penggelapan kulit tanpa perlindungan yang tepat dapat membawa risiko yang serius. Terlalu banyak paparan sinar UV dapat menyebabkan kulit menjadi kemerahan, terbakar, dan bahkan terkena radang. Paparan sinar UV juga dapat memicu produksi melanin, yang merupakan respons pertahanan kulit terhadap kerusakan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Katarak dan Kerusakan Mata Lainnya
Paparan sinar UV yang berlebihan dapat meningkatkan risiko katarak, sebuah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh dan mengganggu penglihatan. Selain itu, sinar UV juga dapat merusak jaringan di dalam mata, meningkatkan risiko degenerasi makula, pterigium (pertumbuhan jaringan di permukaan mata), dan konjungtivitis (irritasi dan peradangan pada selaput lendir mata).
Imunosupresi Kulit
Paparan sinar UV dapat menyebabkan imunosupresi lokal di kulit, yang mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan peradangan. Hal ini dapat membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi bakteri, jamur, dan virus, serta memperburuk kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis.
Perubahan Pigmen Kulit dan Hiperpigmentasi
Paparan sinar UV dapat menyebabkan perubahan pigmen kulit, termasuk hiperpigmentasi (perubahan warna gelap pada kulit) dan lentigo (bintik-bintik berwarna gelap). Ini dapat mengganggu penampilan kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit.
Paparan sinar matahari yang berlebihan tanpa perlindungan matahari dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, termasuk kanker kulit, penuaan kulit prematur, pembakaran matahari, penggelapan kulit yang tidak sehat, katarak, kerusakan mata lainnya, imunosupresi kulit, dan perubahan pigmen kulit. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan pelindung matahari secara teratur saat berjemur, terutama di luar ruangan pada waktu yang paling rentan terhadap paparan sinar UV, yaitu antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Pilihlah pelindung matahari yang sesuai dengan jenis kulit Anda dan gunakan secara rutin untuk melindungi kesehatan kulit dan mata Anda.