Makassartoday.com, Makassar – Film SOLATA (Teman Adalah Keluarga Yang Kita Pilih) baru saja menyelesaikan pengambilan gambar. Syuting dilakukan di empat lokasi masing-masing Tana Toraja, Toraja Utara, Palopo dan Jakarta mulai dari 22 Juli – 5 Agustus 2024.
Film yang diproduksi Walma Pictures dan Indonesia Sinema Persada ini melibatkan barisan aktor/aktris dari tiga kota, yakni Jakarta, Makassar dan Toraja.
Rendy Kjaernett, Rachel Natasya ex JKT48 dan Harsya Subandrio beradu akting dengan Fhail Firmansyah, Sese Lawing, Cipta Perdana dan Aty Kodong, plus penampilan menarik dari enam aktor cilik dari Toraja masing-masing Keyzo Sombolinggi, Suray Parrangan, Maulana Eka Putra, Gabriel Alexander, Amel Komba dan Ince Amira Batrisyia.
Setelah syuting, tim pasca produksi bekerja sigap dan penyuntingan film dilakukan di bawah komando Waluyo Ichwandiardono, nominee 11 kali Piala Citra, yang sebelumnya menangani film-film berkualitas diantaranya Laskar Pelangi dan SILARIANG: Cinta Yang (Tak Direstui).
Sebulan setelah syuting, tim produksi bergerak cepat menjalankan sejumlah program Forum Group Discussion [FGD] untuk memberi saran atas kualitas draft 1 editing film SOLATA.
Sejauh ini program Forum Group Discussion sudah dilakukan sebanyak 3 kali masing-masing di Ruang Guru – Makale, Ruang Guru – Rantepao dan Cocospace Café – Makassar.
Ichwan Persada selaku sutradara mengawal langsung program tersebut dan mendengarkan dengan seksama
segala masukan yang datang dari para undangan yang terdiri dari masyarakat umum, tenaga pendidik hingga para jurnalis dan praktisi media.
Sebagai film panjang perdananya, Ichwan mengaku tak menyangka draft 1 editing film SOLATA mendapat sambutan meriah. Meski sejumlah kritik dilontarkan namun tak pelak sejumlah pujian juga terlontar dari sekitar 50-an orang yang sudah menjadi orang-orang pertama yang menyaksikan film tersebut.
“Jujur saja saya lega mendengar komentar dari para penonton. Sebagian diantaranya merasa sangat terhibur dengan film SOLATA dan di saat yang sama juga merasa bahwa pesan dalam filmnya tersampaikan dengan baik. Dari para tenaga pendidik pun mengapresiasi upaya kami di film ini untuk memperlihatkan betapa sulitnya menjadi guru di pedalaman dengan segala keterbatasan fasilitas, “ jelasnya.
Ichwan mengaku saat ini 2 festival terkemuka sempat meminta filmnya untuk tayang di sana. “Sayangnya memang kami tak ingin terburu-buru menyelesaikan film ini dan ingin hasil terbaik agar bisa memuaskan penonton bioskop kelak. Insya Allah film ini juga direncanakan akan bergerilya dari festival ke festival,” tambahnya.
Meski belum memastikan jadwal tayang di bioskop namun tim promosi terus menyiapkan sejumlah konten via beragam social media agar masyarakat bisa terus mengikuti perkembangan film SOLATA.
“Semoga film SOLATA bisa tayang di bioskop akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan,” kuncinya.
(**)