Makassartoday.com, Makassar – Penyidik Polretabes Makassar mengungkap tiga kasus tindak pidana korupsi, masing-masing kasus kredit fiktif Bank BUMN, dana hibah pembangunan rumah ibadah dan jual beli aset negara.
Kasus pertama adalah dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan kredit modal kerja yang diterima oleh PT. TKM dari Bank BUMN, yaitu Bank BNI, selama periode 2016 hingga 2018. Indikasi kerugian negara dari kasus ini mencapai Rp60.672.761.539,00.
Penyidik menyebutkan bahwa kasus ini melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah menjadi Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam kasus ini, telah diperiksa beberapa saksi, termasuk 3 orang dari Bank BNI, 3 orang dari PT. ST, dan 4 orang dari PT. TKM, serta ahli pengelolaan keuangan negara.
Kasus kedua menyangkut penyalahgunaan dana hibah untuk pembangunan dan rehabilitasi Masjid Nurul Dzikir yang berasal dari Sekretariat Daerah Kota Makassar pada tahun anggaran 2022.
Indikasi total kerugian dari kasus ini mencapai Rp2.000.000.000,00 yang diduga dilakukan oleh panitia pembangunan masjid.
Kasus ketiga adalah dugaan tindak pidana korupsi dalam jual beli aset negara berupa tanah milik PT. KIMA yang dijual kepada PT. PAJ, dengan total kerugian negara mencapai Rp2.611.034.400,00. Direktur Utama PT. KIMA tahun 2007.
Ketiga kasus ini sebelumnya telah disampaikan langsung Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol. Yudhiawan, memimpin Press Release terkait pengungkapan kasus tindak pidana korupsi oleh penyidik Polrestabes Makassar, yang dilaksanakan di Mako Polrestabes Makassar, Senin (4/11/2024), lalu.
Dalam konferensi persintu, Kapolda Sulsel menyampaikan tiga kasus korupsi besar masih tengah ditangani oleh penyidik Polrestabes Makassar, untuk selanjutnya diumumkan penetapan tersangka.
(**)