Makassartoday.com, Samarinda – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah tegas dalam persiapan menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII yang akan digelar pada 2025.
Ketua KONI Kaltim Rusdiansyah Aras mengungkapkan, salah satu kebijakan utama yang diterapkan adalah larangan mutasi atlet, dengan tujuan memberikan ruang bagi atlet-atlet baru untuk berprestasi dan mengurangi ketergantungan pada atlet yang berasal dari luar daerah.
“Kami sudah sepakat tidak ada lagi mutasi atlet, kabupaten dan kota tidak boleh lagi memakai tenaga atlet mutasi,” kata Rusdiansyah Aras.
Meski demikian, ia menambahkan bahwa atlet yang sudah berkompetisi di tingkat PON diperbolehkan untuk mengikuti seleksi Babak Kualifikasi (BK) Porprov. Ia juga menekankan pentingnya peran pelatih dalam proses pembinaan atlet.
“Tugas besar itu, seorang pelatih kompetensinya harus jelas, jadi tidak lagi otodidak,” ujar Rusdiansyah.
Di sisi lain, Rusdiansyah mencatat bahwa meskipun Kaltim tidak pernah keluar dari 10 besar dalam PON sebelumnya, persiapan untuk Porprov VIII 2025 harus lebih maksimal.
“Faktanya Kaltim tidak pernah keluar dari 10 besar, sejak Kaltim jadi tuan rumah pada 2008 lalu sampai PON XXI/2024 Aceh dan Sumut,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah ini, KONI Kaltim berharap dapat memastikan persiapan yang matang bagi kontingen Kaltim di Porprov VIII 2025 dan memberikan peluang lebih besar bagi atlet lokal untuk berkembang.
(**)