Makassartoday.com, Makassar – Penyanyi asal Australia, Iyah May harus mengalami putus kontrak dengan perusahaan yang menaunginya karena lirik lagunya yang berjudul “Karmageddon” berisi tentang genosida yang terjadi di Palestina.
Lagu yang dirilis Iyah May pada akhir 2024 ini memang berbicara soal berbagai isu sosial di dunia, mulai dari korupsi pemerintah, cancel culture, hingga ketimpangan global. Membawa tema kritik terhadap dunia, lagu Karmageddon kemudian mendapatkan perhatian besar di media sosial.
Iyah May ternyata menyisipkan lirik soal genosida di Palestina, membuat dirinya kemudian mengalami konflik dengan manajernya. Kontraknya kemudian diputus karena Iyah May menolak mengubah lirik tersebut.
“Aku berpisah dengan manajerku, aku meninggalkan label karena manajerku tidak setuju dengan lirik dalam lagunya dan menolak untuk bekerja denganku. Ia baru akan mendukungku jika aku mau mengubah liriknya,” ungkap Iyah May dalam video yang diunggahnya.
(**)