By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Makassar TodayMakassar TodayMakassar Today
  • NEWS
    • Metro
    • Sulawesi Selatan
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • BISNIS
    • Finance
    • Saham
    • Macro Ekonomi
    • Forex
  • HIBURAN
    • Film
    • Musik
    • Selebriti
  • LIFESTYLE
    • Health
    • Recipes
    • Travel
    • Fashion
  • OLAHRAGA
  • TEKNO
  • CITIZEN JURNALIS
  • OPINI
Reading: Makassar Masuk Kota Rendah Indeks Toleransi, FKUB Dorong Penguatan Regulasi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Makassar TodayMakassar Today
Font ResizerAa
  • NEWS
  • BISNIS
  • HIBURAN
  • LIFESTYLE
  • OLAHRAGA
  • TEKNO
  • CITIZEN JURNALIS
  • OPINI
Cari Berita
  • NEWS
    • Metro
    • Sulawesi Selatan
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • BISNIS
    • Finance
    • Saham
    • Macro Ekonomi
    • Forex
  • HIBURAN
    • Film
    • Musik
    • Selebriti
  • LIFESTYLE
    • Health
    • Recipes
    • Travel
    • Fashion
  • OLAHRAGA
  • TEKNO
  • CITIZEN JURNALIS
  • OPINI
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Scroll Untuk Melihat Konten
Ad imageAd image
Makassar Today > Blog > Sulsel > Makassar Masuk Kota Rendah Indeks Toleransi, FKUB Dorong Penguatan Regulasi
Sulsel

Makassar Masuk Kota Rendah Indeks Toleransi, FKUB Dorong Penguatan Regulasi

admin
admin
Share
3 Min Read
Ilustrasi Toleransi Beragama./Foto: int
SHARE

Makassartoday.com, Makassar – SETARA Institute lembaga nasional yang konsen pada isu-isu toleransi dan keagamaan kembali menempatkan Makassar dalam daftar 10 kota rendah terkait toleransi di Indonesia tahun 2024, tepatnya di peringkat ketujuh. Parepare, juga di Sulawesi Selatan (Sulsel), berada di peringkat pertama.

Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan, menjelaskan rendahnya skor Indeks Kota Toleran (IKT) bukan hanya karena tingginya insiden intoleransi, tetapi juga karena kurangnya fokus dan inovasi khususnya dalam bentuk regulasi daerah dalam mempromosikan toleransi di kedua kota tersebut.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Makassar Darius Allo Tangko dari Keuskupan Agung Makassar, menyoroti bahwa pertemuan dan dialog antar umat beragama sebagai upaya bersama menjaga kerukunan dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat di kota Makassar intens dilakukan. Termasuk membentuk ribuan agen moderasi beragama melalui tokoh agama pada 15 Kecamatan se-Kota Makassar untuk mempromosikan pentingnya menjaga kerukunan dan kehidupan toleransi ditengah-tengah masyarakat.

Ia menegaskan bahwa rendahnya skor IKT Makassar lebih disebabkan oleh kendala regulasi, bukan karena kurangnya aktualisasi toleransi di tengah-tengah umat. FKUB, menurutnya, telah mengajukan rancangan Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang pemeliharaan toleransi dalam kehidupan beragama dan berkadyarakat melalui Badan Kesbangpol Kota Makassar, ” ungkap tokoh agama Katholik kota Makassar ini.

Periklanan
Ad image

Senada dengan itu tokoh agama sekaligus Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama (NU) Kota Makassar, Usman Sofian, mengatakan bahwa selama ini kami punya komitmen bersama tokoh lintas agama untuk memelihara kerukunan dan menjaga kehidupan toleransi dengan aktif melakukan dialog, dan bahkan momentum bulan suci ramadhan kami menggelar silaturahmi dan buka puasa bersama yang dilaksanakan di rumah ibadah lintas agama.

Menurutnya, selama ini pemerintah kota Makassar punya komitmen kuat dalam pemeliharaan toleransi dan kerukunan ummat beragama melalui program dan dukungan anggaran baik FKUB maupun organisasi keagamaan.

Jadi rendahnya indeks toleransi kota Makassar bukan karna faktor tingginya peristiwa dan kasus intoleransi tetapi belum adanya regulasi daerah sebagai salah satu indikator dan variabel utama dalam penilaian indeks kota toleransi oleh SETARA Institute, sehingga kami optimis bahwa kehidupan toleransi kedepan semakin baik jika ada payung hukum yang mengaturnya,” ungkapnya.

(**)

You Might Also Like

Komisi A DPRD Makassar Sepakat Ketua RW Tak Dipilih Langsung Warga

Anggota DPRD Makassar Dorong Pemkot Makassar Terbitkan Perwali Baca Tulis Al-Quran

Dewan: Proyek GOR Lantai 14 Mall Panakkukang Bermasalah

Appi Harap GMTD Terlibat di Proyek Jembatan Barombong

Presiden Parbowo Kurban Sapi Seberat 1 Ton di Makassar

TAGGED: FKUB Makassar, SETARA Institute
admin Mei 29, 2025 Mei 29, 2025
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Previous Article Tingkatkan Bauran EBT hingga 2034, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah
Next Article PLN Siap Listriki 780 Ribu Rumah Tangga Lewat Program Lisdes 2025–2029 di RUPTL Baru
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sosial Media Kami

13.4k Followers Like
1.7k Followers Follow
182 Subscribers Subscribe

Berita Terbaru

Komisi A DPRD Makassar Sepakat Ketua RW Tak Dipilih Langsung Warga
Sulsel Juni 12, 2025
Anggota DPRD Makassar Dorong Pemkot Makassar Terbitkan Perwali Baca Tulis Al-Quran
Sulsel Juni 12, 2025
Dewan: Proyek GOR Lantai 14 Mall Panakkukang Bermasalah
Sulsel Juni 12, 2025
Kolaborasi IOF dan Polda Sulsel Siap Sukseskan Bhayangkara Off Road 2025
Otomotif Juni 11, 2025
Makassar TodayMakassar Today
Follow US
© Makassartoday 2023.
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?