Saat ini, sebagai mitra pengemudi Maxim, Ansar mampu meraup penghasilan lebih dari lima belas juta per bulan atau empat kali lipat lebih tinggi dibanding Upah Minimum Provinsi (UMP) Makassar. Dari sisi tekanan dan fleksibilitas waktu, Ansar mengaku lebih senang mengingat tekanan yang tidak terlalu tinggi serta jam kerja yang dapat ia tentukan sendiri. Fleksibilitas ini membuatnya bisa lebih dekat dengan keluarga sambil tetap produktif. Ansar juga merasa sangat senang karena pekerjaan ini memungkinkannya bertemu beragam karakter penumpang dan bahkan menolong orang lain.
“Pernah ada penumpang yang mengaku sangat berterima kasih ke saya. Saking berterima kasihnya bahkan sampai nangis. Katanya terima kasih mau mengambil orderan meskipun jaraknya dekat dan argonya tidak seberapa. Ternyata itu kondisi darurat. Dia harus mengantarkan orang tuanya ke rumah sakit segera,” ungkap Ansar.
Saat itu Ansar tidak menyangka bahwa tugasnya untuk melayani penumpang ternyata sangat bernilai bagi masyarakat. Empat tahun menjadi mitra pengemudi Maxim, Ansar juga berhasil meningkatkan taraf hidup keluarganya. Istri dan anak-anaknya pun merasa sangat senang dan bersyukur dengan pekerjaan Ansar saat ini.
“Mudah-mudahan Maxim terus berkembang di Indonesia, utamanya di Makassar ya,” tutur Ansar.
Kisah Muh Ansar membuktikan bahwa Maxim tidak hanya menawarkan akses transportasi secara online, tetapi juga membukakan pintu kesempatan bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kesejahteraan hidup tanpa membedakan latar belakang pendidikan, penampilan, maupun usia. Maxim berkomitmen untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui peluang kerja sama di seluruh wilayah di Indonesia.
(**)
