Makassartoday.com, Makassar – Musim pancaroba, atau peralihan antara musim kemarau dan musim hujan, sering kali membawa perubahan cuaca yang ekstrem dan kondisi lingkungan yang tidak stabil. Di wilayah tropis, kondisi ini dapat memicu munculnya berbagai penyakit tropis.
Faktor-faktor seperti peningkatan kelembapan, genangan air, dan perubahan suhu yang mendadak menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan patogen dan vektor penyakit. Berikut ulasan Dinas Kesehatan Makassar tentang beberapa penyakit tropis yang sering muncul selama musim pancaroba dan cara-cara untuk mencegah serta mengatasinya.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyebab: Virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.Gejala: Demam tinggi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala parah, ruam, dan pendarahan ringan. Pencegahan: Eliminasi Sarang Nyamuk: Menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat-tempat yang dapat menampung air. Menggunakan kelambu dan repelen nyamuk terutama di daerah yang endemik. Melakukan penyemprotan insektisida di sekitar lingkungan yang berisiko tinggi.
Malaria
Penyebab: Parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Gejala: Demam periodik, menggigil, keringat berlebihan, sakit kepala, mual, dan muntah. Pencegahan: Tidur di bawah kelambu yang telah diobati dengan insektisida. Melakukan penyemprotan dinding rumah dengan insektisida residual.
Mengonsumsi obat antimalaria sesuai anjuran dokter bagi mereka yang tinggal di daerah endemik.
Chikungunya
Penyebab: Virus chikungunya yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Gejala: Demam mendadak, nyeri sendi yang parah, ruam, sakit kepala, dan kelelahan.
Pencegahan: Eliminasi Sarang Nyamuk: Sama seperti pencegahan DBD, menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air.
Penggunaan Repelen Nyamuk: Mengoleskan repelen nyamuk pada kulit yang terpapar dan mengenakan pakaian pelindung.
Leptospirosis
Penyebab: Bakteri Leptospira yang menyebar melalui air atau tanah yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi. Gejala: Demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan liver. Pencegahan: Menghindari kontak dengan air yang mungkin terkontaminasi terutama setelah banjir. Menggunakan sepatu bot dan sarung tangan saat bekerja di area yang berisiko tinggi. Vaksinasi hewan peliharaan untuk mencegah penyebaran leptospirosis.
Penyakit Kulit
Penyebab: Infeksi jamur dan bakteri yang berkembang biak di lingkungan yang lembap dan hangat. Gejala: Gatal, ruam, kemerahan, dan lecet pada kulit. Pencegahan: Mandi secara teratur dan menjaga kebersihan kulit. Mengeringkan tubuh dengan benar terutama pada bagian lipatan tubuh setelah mandi atau berkeringat. Segera mengganti pakaian basah atau lembap untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri.
Diare dan Penyakit Pencernaan
Penyebab: Infeksi bakteri, virus, atau parasit akibat konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.Gejala: Diare, muntah, kram perut, dan dehidrasi. Pencegahan: Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Memastikan makanan dimasak dengan baik dan air minum bersih. Membuang limbah dengan benar untuk mencegah kontaminasi lingkungan.