Makassartoday.com – Melamar atau meminang adalah langkah awal dalam proses pernikahan dalam Islam. Proses ini sangat dihormati dan memiliki tata cara serta etika tertentu yang harus diikuti oleh pihak pria. Berikut adalah panduan tata cara melamar wanita menurut ajaran Islam:
- Niat yang Ikhlas dan Lurus
Sebelum melamar, penting bagi seorang pria untuk memiliki niat yang ikhlas dan lurus. Niat tersebut haruslah untuk menjalankan perintah Allah SWT dan menyempurnakan separuh agama melalui pernikahan, bukan semata-mata karena dorongan nafsu atau alasan materi.
- Istikharah
Melakukan shalat istikharah adalah langkah penting sebelum melamar. Shalat ini dilakukan untuk memohon petunjuk dari Allah SWT agar diberikan keputusan yang terbaik dalam urusan pernikahan. Istikharah membantu calon mempelai pria untuk mendapatkan keyakinan dan ketenangan hati.
Doa Istikharah
Berikut adalah doa istikharah yang dapat dibaca setelah shalat dua rakaat:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي بِهِ
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, dan aku memohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi masalahku) dengan kemahakuasaan-Mu, dan aku memohon kepada-Mu sebagian dari karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedangkan aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedangkan aku tidak mengetahui, dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku, maka takdirkanlah ia untukku, mudahkanlah ia bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan tersebut. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku, maka jauhkanlah ia dariku, dan jauhkanlah aku darinya, serta takdirkanlah kebaikan bagiku di mana pun kebaikan itu berada, kemudian jadikanlah aku ridha dengannya.”
- Mencari Informasi tentang Calon
Sebelum melamar, penting untuk mencari informasi yang cukup tentang calon wanita. Ini bisa meliputi latar belakang keluarga, kepribadian, dan komitmennya terhadap agama. Informasi ini bisa didapatkan melalui keluarga, teman, atau orang yang dipercaya.
- Mengutus Perantara
Dalam Islam, dianjurkan untuk mengutus seorang perantara, seperti orang tua, kerabat, atau tokoh agama, untuk menyampaikan niat melamar. Hal ini dilakukan untuk menjaga kehormatan kedua belah pihak dan memudahkan komunikasi awal.
- Mengunjungi Keluarga Calon
Setelah mendapatkan persetujuan awal melalui perantara, calon mempelai pria dan keluarganya bisa mengunjungi keluarga calon wanita. Kunjungan ini adalah untuk mengenal lebih dekat kedua keluarga dan membicarakan niat melamar secara langsung.
- Menyampaikan Niat Melamar
Dalam pertemuan keluarga, calon mempelai pria atau perantara yang ditunjuk akan menyampaikan niat melamar. Mereka akan menjelaskan maksud dan tujuan pernikahan serta menanyakan pendapat keluarga calon wanita.
- Memberi Waktu untuk Memikirkan
Setelah menyampaikan niat melamar, berikan waktu kepada keluarga calon wanita untuk memikirkan dan mempertimbangkan lamaran tersebut. Mereka mungkin perlu berdiskusi dan beristikharah juga untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.
- Menjawab Lamaran
Jika keluarga calon wanita menerima lamaran, langkah selanjutnya adalah menentukan waktu dan tempat untuk melaksanakan akad nikah. Namun, jika lamaran ditolak, hendaknya calon mempelai pria menerima dengan lapang dada dan menganggapnya sebagai takdir Allah.
- Membahas Mahar dan Persiapan Pernikahan
Setelah lamaran diterima, kedua keluarga dapat mulai membahas mahar (mas kawin) yang akan diberikan oleh mempelai pria kepada mempelai wanita. Mahar adalah salah satu syarat sahnya pernikahan dalam Islam. Selain itu, persiapan pernikahan juga mulai dibicarakan, termasuk tanggal, tempat, dan acara pernikahan.
Hadits tentang Mahar
Rasulullah SAW bersabda:
أَعْظَمُ النِّسَاءِ بَرَكَةً أَيْسَرُهُنَّ صَدَاقًا
Artinya: “Wanita yang paling besar keberkahannya adalah yang paling mudah maharnya.” (HR. Ahmad)
- Menjaga Etika dan Adab
Selama proses lamaran hingga pernikahan, penting untuk menjaga etika dan adab sesuai dengan ajaran Islam. Hindari perbuatan yang mendekati zina, seperti berkhalwat (berduaan) tanpa mahram, dan jaga komunikasi dengan cara yang sopan dan sesuai syariat.
Kesimpulan
Melamar wanita dalam Islam adalah proses yang penuh dengan tata cara dan etika yang harus diikuti dengan baik. Niat yang ikhlas, doa, dan menjaga adab adalah kunci utama dalam melaksanakan proses ini. Semoga dengan mengikuti tata cara yang benar, pernikahan yang akan dijalani menjadi pernikahan yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.