Makassartoday.com, Makassar – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar menyatakan akan mengawal kasus bullying yang terjadi di SMPN 4 Makassar.
DPRD Makassar juga mendesak Pemerintah Kota Makassar untuk menerapkan sanksi disiplin terhadap sekolah atas tindakan bullying yang dilakukan oleh sejumlah siswanya.
Anggota DPRD Makassar, Ari Ashari Ilham mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan langsung dari pihak orang tua siswa yang mendapatkan bullying di sekolah tersebut.
Terlebih lagi, kata dia, siswa yang menjadi korban bullying adalah siswa disabilitas yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan penjagaan dari pihak sekolah.
“Korban ini adalah siswa disabilitas, sehingga kita di Kota Makassar itu sangat menjaga untuk menghindari mereka dari tindakan bully. Seharusnya, pihak sekolah lebih jeli lagi atau lebih bergerak, bagaimana untuk menjaga anak-anak kita di sekolah,” kata legislator Partai NsDem itu, Selasa (18/6/2024).
Menurut Ari, sikap otoritas sekolah yang mengaku hal bullying biasa, adalah hal yang tidak dapat diterima.
“Karena kan tentunya orang tua menitipkan anaknya di sekolah dengan harapan bahwa seluruh oknum atau seluruh pihak-pihak di sekolah itu menjaga dengan baik. Tapi kalau ada hal seperti ini kan, sangat merusak mental dari anak-anak kita. Jangan sampai anak ini, sudah merasa tidak percaya diri ataukah merasa sakit hati,” tegasnya.
“Sehingga banyak anak kita nantinya disekolah, yang bisa menjadikan hal-hal ini sebagai contoh. Akhirnya ini anak juga, mohon maaf mereka berhenti sekolah atau membuat hal-hal yang tidak baik. Saya mau Dinas Pendidikan Makassar lebih menjaga lagi situasi dan kondisi di sekolah masing-masing melibatkan wali kelas,” tambahnya.
Pihaknya juga tidak ingin anak-anak di Makassar takut bersekolah karena banyaknya praktek bullying ini. “Jangan membiarkan ada tempat atau ruang untuk anak-anak yang sering melakukan bullying di sekolah. kita harus memberikan efek jera. Kalau memang dimungkinkan keluarkan saja anak yang suka bullying dari sekolah. Supaya ini menjadi contoh untuk anak-anak dan orang tua murid yang lainnya,” tegasnya.
“Saya akan tindak tegas sekolah, supaya tidak terjadi lagi kondisi seperti selanjutnya. Mulai hari ini, saya siapapun yang mencoba untuk membullying, akan berhadapan dengan saya. Nah kita mau sekarang pelakunya, harus berkoordinasi dengan pihak sekolah dengan Dinas Pendidikan untuk diberikan efek jera tidak boleh seperti itu, kita tidak bisa maklumi karena sudah bertindak fisik dan psikis,” tegasnya lagi.
(**)