Makassartoday.com, Gowa – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang melaporkan ketinggian permukaan air (elevasi) di Bendungan Bili-bili, Selasa (11/2/2025), pukul 23.00 Wita, mulai mengalami penurunan.
Dari pemantauan BBWS, saat ini elevasi berada pada elevasi 100.52 Mdpl, meski sebelumnya terpantau pasang tertinggi terjadi pada pukul pukul 20.00 Wita.
“Saat pengumuman ini disampaikan, pintu pelimpah masih dibuka untuk menurunkan muka air waduk hingga elevasi normal (elevasi 99,50 Mdpl). Dihimbau kepada masyarakat di Sungai Jeneberang (hilir Bendungan Bili-bili) untuk tidak melakukan aktivitas di Sungai dan berhati-hati terhadap informasi/berita tidak benar (hoax) yang beredar. Terima kasih,” tulis pihak BBWS di akun Instagram @pu_sda_pompenganjeneberang
Dijelaskan sebelumnya, pemantauan tinggi muka air di Bendungan Bili-bili sejak tanggal 6 Februari 2025 menunjukkan terjadi kenaikan.
Sesuai pencatatan curah hujan stasiun Malino sejak 6 hingga 7 Februari 2025, dengan intensitas hujan lebat.
Pada 8 Februari 2025, BBWS mencatat intensitas hujan 124 mm (sangat lebat) dan tanggal 9 sd 11 februari 2025 dengan intensitas hujan 339 mm (ekstrim).
Dampak dari tinggi hujan tersebut, inflow yang masuk ke Bendungan Bili-bili terjadi peningkatan dengan elevasi 99,77 Mdpl pukul 13.45 Wita pada Selasa (11/2/2025), melewati batas normal (normal 99,50 mdpl).
Melihat fluktuasi muka air waduk yang semakin meningkat dan masih terjadi hujan di hulu dengan kategori sangat lebat 139 mm (pukul 09.00 – 12.00 Wita).
Atas kondisi itu, BBWS Pompengan Jeneberang menyampaikan surat pengumuman kondisi Bendungan Bili-bili kepada Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Wali Kota Makassar dan Bupati Gowa serta Kepala BPBD Sulawesi Selatan yang isinya informasi elevasi waduk dan rencana membuka pintu pelimpah serta penyampaian kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan penyeberangan sungai, menambang dan menjala ikan di hilir bendungan/hilir Sungai Jeneberang.
Unit Pengelolaan Bendungan (UPB) Bili-bili bersama Kepala Desa Bili Bili, Babinsa Parangloe dan anggota Polsek Manuju melaksanakan pemantauan kondisi bendungan. Pada saat pemantauan tinggi mua air pukul 16.30 Wita berada pada elevasi 100.26 Mdpl dengan outflow 862,88 m3/detik.
Pada saat yang sama, di hulu Sungai Jenelata terpantau curah hujan 6 hingg 11 Februari 2025 dengan intensitas hujan lebat hingga ekstrim (tertinggi 281 mm tanggal 11/02/2025). Pada pukul 17.00 Wita terpantau di titik Bendung Bissua tercatat debit di sungai sebesar 1.373,2 m3/detik, merupakan total debit dari Bendungan Bili-bli dan Sungai Jenelata yang masih di bawah kapasitas sungai.
(**)