Di sisi lain, Munafri meminta Dinas Pendidikan menyiapkan pelatihan bagi kepala sekolah negeri agar memahami standar pengelolaan sekolah swasta unggulan.
“Kami sudah berkomunikasi dengan CSR, untuk mendukung program ini. Nanti Ibu Kadis akan mengumpulkan kepala sekolah untuk pelatihan, agar mereka juga tahu apa yang dilakukan sekolah swasta unggulan,” tuturnya.
“Ini bisa jadi embrio lahirnya calon kepala sekolah yang lebih kompeten,” lanjut politisi Golkar itu.
Adapun program dirancang Pemkot Makasssar sebagai percontohan juga akan mengintegrasikan kurikulum berbasis budaya lokal dan etika, termasuk kerja sama lintas institusi pendidikan tinggi.
Sekolah Islam Athirah akan mengembangkan kurikulum budaya lokal dan adat Makassar, STIBA Makassar mendukung pengajaran Bahasa Arab. Begitu pula Universitas Negeri Makassar (UNM) akan berkontribusi pada kurikulum etika dan adat lokal.
Di sisi lain, Pemkot tetap melanjutkan pembenahan infrastruktur sekolah negeri untuk memastikan kualitas pendidikan merata.
“Kami tidak hanya fokus pada kerja sama dengan swasta, tetapi juga melakukan pembenahan di sekolah negeri agar sama-sama meningkat,” tegas Munafri.
Pada kesempatan ini, pihak Sekolah Islam Athirah menyatakan dukungan penuh terhadap program Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar yang akan memberikan kesempatan pendidikan gratis bagi siswa dari keluarga kurang mampu melalui kerja sama dengan sekolah swasta unggulan.
Direktur Sekolah Islam Athirah, H. Syamril, menegaskan kesiapan lembaganya untuk menampung siswa penerima beasiswa Pemkot.
“Kami dari Athirah siap men-support program Pak Wali terkait beasiswa. Anak-anak yang tidak mampu dan mau disekolahkan di swasta itu, kami siap terima kalau program ini jalan,” ujar Syamril.
Menurutnya, seluruh unit Sekolah Islam Athirah, termasuk Athirah Baruga atau lokasi Athirah lainya di Makassar, terbuka untuk menerima siswa penerima kuota khusus tersebut. Mekanisme seleksi akan dikoordinasikan bersama Dinas Pendidikan Kota Makassar.
“Nanti bisa dipilih oleh Dinas, apakah anak-anak duafa, berprestasi, atau yang tidak tertampung di sekolah negeri. Kita bisa bicarakan teknisnya,” tambahnya.
Selain menampung siswa penerima beasiswa, Athirah juga siap berbagi pengalaman terbaik dalam manajemen pendidikan kepada sekolah negeri maupun swasta lain di Makassar. Pengalaman-pengalaman terbaik yang ada di Athirah siap kami bagikan ke sekolah negeri dan swasta.
“Nanti secara spesifik kita akan buka kelas khusus sekitar 20 orang terpilih, kepala sekolah SD dan SMP negeri, dengan 10 modul pelatihan selama tiga bulan. Kami juga punya pelatih khusus,” jelas Syamril.
Dengan kesiapan Athirah, program beasiswa dan pelatihan ini diharapkan menjadi model kemitraan pendidikan yang dapat diikuti sekolah swasta lain di Makassar.
Program pelatihan itu akan mencakup manajemen sekolah, penguatan kurikulum, pengajaran bahasa Inggris, serta pembinaan adab bagi para guru.
“Kami juga siap mendampingi guru bahasa Inggris dan guru adab agar kualitas pengajaran di sekolah negeri bisa meningkat,” ujarnya.
(**)