By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Makassar TodayMakassar TodayMakassar Today
  • NEWS
    • Metro
    • Sulawesi Selatan
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • BISNIS
    • Finance
    • Saham
    • Macro Ekonomi
    • Forex
  • HIBURAN
    • Film
    • Musik
    • Selebriti
  • LIFESTYLE
    • Health
    • Recipes
    • Travel
    • Fashion
  • OLAHRAGA
  • TEKNO
  • CITIZEN JURNALIS
  • OPINI
Reading: Pernyataan Bahlil Soal Skenario Politik di Balik Aksi Guru Besar Tuai Protes Aktivis Unhas
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Makassar TodayMakassar Today
Font ResizerAa
  • NEWS
  • BISNIS
  • HIBURAN
  • LIFESTYLE
  • OLAHRAGA
  • TEKNO
  • CITIZEN JURNALIS
  • OPINI
Cari Berita
  • NEWS
    • Metro
    • Sulawesi Selatan
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • BISNIS
    • Finance
    • Saham
    • Macro Ekonomi
    • Forex
  • HIBURAN
    • Film
    • Musik
    • Selebriti
  • LIFESTYLE
    • Health
    • Recipes
    • Travel
    • Fashion
  • OLAHRAGA
  • TEKNO
  • CITIZEN JURNALIS
  • OPINI
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Scroll Untuk Melihat Konten
Ad imageAd image
Makassar Today > Blog > Nasional > Pernyataan Bahlil Soal Skenario Politik di Balik Aksi Guru Besar Tuai Protes Aktivis Unhas
Nasional

Pernyataan Bahlil Soal Skenario Politik di Balik Aksi Guru Besar Tuai Protes Aktivis Unhas

admin
admin
Share
4 Min Read
SHARE

Makassartoday.com, Makassar – Jaringan Aktivis Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), menggelar aksi bela demokrasi bertajuk “Unhas dan Indonesia Darurat Demokrasi” pada Senin (12/2/2024) di Pelataran Gedung Ipteks.

Dalam aksi bela demokrasi melalui pelaksanaan konferensi pers tersebut, Aktivas Mahasiswa Unhas menyuarakan 10 tuntutan yang dianggapnya keramat menjelang pesta demokrasi.

Slah satu tuntutan mereka terkait pernyataan kontroversi Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang menyebut gerakan guru besar adalah skenario politik pihak tertentu.

Pernyataan Bahlil Lahadalia itu, menurut mereka, seolah melecehkan dunia akademisi dan otoritas kampus. Karena itu, sebagai mahasiswa Unhas, kami menganggap Bahlil Lahadalia sangat tidak pantas menjadi Anggota Wali Amanat Unhas.

Periklanan
Ad image

“Mendesak Bahlil Lahadalia untuk segera meminta maaf kepada rakyat Indonesia terutama para guru besar atas pernyataannya bahwa gerakan guru besar adalah skenario politik pihak tertentu”.

“Pernyataan Bahlil Lahadalia itu seolah melecehkan dunia akademisi dan otoritas kampus. Karena itu, sebagai mahasiswa Unhas, kami menganggap Bahlil Lahadalia sangat tidak pantas menjadi Anggota Wali Amanat Unhas,” bunyi salah satu tuntutan mereka.

Selain pernyataan Bahlil, mereka juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas pernyataannya tentang bolehnya Presiden berpihak dan berkampanye yang justru bertolak belakang dengan imbauannya pada tanggal 01 November 2023 bahwa ASN, TNI, Polri, dan pemerintah dari tingkat daerah hingga pusat harus netral pada Pemilu 2024.

Berdasarkan penyampaian inisiator aksi, Firmansyah mengatakan, bahwa aspirasi yang dilayangkan itu merupakan bentuk kecaman terhadap rezim.

“Kami sangat mengecam segala bentuk manuver politik yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo bersama para aktor-aktor politik yang mengekor di belakangnya,” ucap Firmansyah.

Tak hanya itu, ia juga sangat menyayangkan kemerosotan demokrasi yang terjadi di lingkup Unhas.

“Kami juga sangat menyesalkan dan menyayangkan pembungkaman kebebasan berkumpul, berserikat, dan berpendapat di lingkup Universitas
Hasanuddin,” sesalnya.

Di akhir, ia memberikan ultimatum kepada pihak-pihak bersangkutan terkait tuntutan yang dilayangkannya.

“Apabila aspirasi kami tidak tinggapi atau ditanggapi dengan cara yang tidak terhormat, maka kami akan menjadikan itu sebagai alasan untuk melakukan gelombang yang lebih besar untuk melakukan aksi perlawanan,” pungkasnya.

Adapun 10 tuntutan Jaringan Aktivis Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) sebagai berikut:

  1. Mengajak seluruh masyarakat Indonesia terkhusus seluruh mahasiswa Unhas agar menjadikan fenomena politik dinasti sebagai pembelajaran penting dalam berbangsa dan bernegara untuk menyongsong Indonesia yang kita kehendaki bersama
  2. Meminta KPU RI agar menyelenggarakan pemilu berdasar pada norma dan prinsip yang berlaku agar tercipta kontestasi demokrasi yang aman, damai, dan adil.
  3. Meminta Bawaslu RI agar menjadi pengawas pemilu yang berani menindak segala bentuk indikasi kecurangan dan atau ketidaknetralan ASN, TNI, Polri, serta pejabat Negara lainnnya yang diperintahkan oleh undang-undang untuk netral.
  4. Mendesak Presiden Joko Widodo untuk meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas pernyataannya tentang bolehnya Presiden berpihak dan berkampanye yang justru bertolak belakang dengan imbauannya pada tanggal 01 November 2023 bahwa ASN, TNI, Polri, dan pemerintah dari tingkat daerah hingga pusat harus netral pada Pemilu 2024.
  5. Menyayangkan adanya maklumat yang dikeluarkan oleh Rektor Unhas
  6. Mendesak Bahlil Lahadalia untuk segera meminta maaf kepada rakyat Indonesia terutama para guru besar atas pernyataannya bahwa gerakan guru besar adalah skenario politik pihak tertentu. Pernyataan Bahlil Lahadalia itu seolah melecehkan dunia akademisi dan otoritas kampus. Karena itu, sebagai mahasiswa Unhas, kami menganggap Bahlil Lahadalia sangat tidak pantas menjadi Anggota Wali Amanat Universitas Hasanuddin.
  7. Mendesak Senat Akademik Universitas Hasanuddin untuk segera menyatakan sikap terkait
    kondisi demokrasi bangsa hari ini mewakili Universitas Hasanuddin secara institusi.
  8. Meminta Senat Akademik Unhas untuk menjamin kebebasan akademik dan otoritas kampus.
  9. Mendesak Rektor Universitas Hasanuddin agar tidak memberlakukan pembatasan jam malam terhadap aktivitas kelembagaan mahasiswa.
  10. Mengajak seluruh mahasiswa Indonesia untuk ikut serta melakukan pembelaan terhadap demokrasi bangsa dari kebingasan rezim.

Editor: Hajji Taruna

You Might Also Like

Komdigi Blokir Situs Lama PeduliLindungi.id yang Disusupi Konten Judi

Menaker Keluarkan SE: Perusahaan Dilarang Tahan Ijazah Pekerja

Innalillahi, Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani Meninggal Dunia

Komdigi Blokir Enam Grup Facebook Bermuatan Konten Ines ‘Fantasi Sedarah’

Komaruddin Hidayat Terpilih Ketua Dewan Pers periode 2025-2028

admin Februari 13, 2024 Februari 12, 2024
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Previous Article Korban Tenggelam di Air Terjun Pung Bunga Ditemukan Tak Bernyawa
Next Article Remaja Tewas Terseret Arus Sungai di Garassi
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sosial Media Kami

13.4k Followers Like
1.7k Followers Follow
182 Subscribers Subscribe

Berita Terbaru

Ramai di Medsos Pasangan Usia 15 Tahun Menikah di Lombok
Lifestyle Mei 23, 2025
PLN Unit Layanan Pelanggan Makale Galakkan Komitmen Penerapan Keselamatan Kerja dalam Setiap Lini Pekerjaan
Bisnis Mei 22, 2025
Appi Percepat Proyek Sambungan Air PDAM di Utara dan Timur Kota Makassar
Sulsel Mei 22, 2025
Disaksikan Presiden Prabowo, PLN Teken Kerja Sama Pemanfaatan Gas Domestik di IPA Convex 2025
Bisnis Mei 22, 2025
Makassar TodayMakassar Today
Follow US
© Makassartoday 2023.
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?