Makassartoday.com, Makassar – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar mengimbau masyarakat agar mewaspadai penyebaran penyakit yang diakibatkan serangga, khususnya pada musim pancaroba.
Melalui akun Instagram resminya, Dinkes Makassar memberikan penjelasan tentang jenis-jenis penyakit akibat gigitan serangga serta cara penyebarannya.
Simak informasi berikut ini agar kita semua bisa lebih aware dan tetap menjaga kesehatan ya sobat dinkes!
Demam Dengue
Demam Dengue atau DBD adalah penyakit yang menular melalui nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi dan gejala seperti flu.
Sementara itu, pada DBD yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.
Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi populasi nyamuk.
Banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala DBD. Ketika gejala benar-benar terjadi, ini sering dikira sebagai penyakit lain, seperti flu.
Biasanya gejala DBD akan muncul mulai empat hingga 10 hari setelah mendapat gigitan nyamuk. Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius.
Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi di negara tropis, seperti Indonesia. Penyebab malaria ini adalah virus yang menyebar dari gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Bila terkena penyakit ini, pengidap biasanya akan mengalami gejala berupa demam tinggi dan meriang. Penting untuk mengobati malaria sedini mungkin, karena penyakit ini bisa berakibat fatal.
Penyebab malaria adalah parasit bersel tunggal dari genus plasmodium. Ada lima spesies Plasmodium yang bisa menyebabkan penyakit tersebut pada manusia, tapi yang paling sering adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.
Parasit ini menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Hanya nyamuk Anopheles yang bisa menularkan penyakit ini dan mereka tertular melalui darah yang mereka hisap dari orang yang terinfeksi sebelumnya.
Ketika nyamuk menggigit orang yang terinfeksi, sejumlah kecil darah yang mengandung parasit malaria mikroskopis masuk ke dalam tubuhnya.
Sekitar 1 minggu kemudian, bila nyamuk tersebut menghisap darah orang berikutnya, parasit ini bercampur dengan air liur nyamuk dan disuntikkan ke orang yang ia gigit.
Begitu parasit memasuki tubuh manusia, mereka berpindah ke hati yang merupakan tempat beberapa jenis parasit bisa tertidur selama satu tahun.
Ketika parasit menjadi dewasa, mereka meninggalkan hati dan menginfeksi sel darah merah.