Makassartoday.com, Makassar – Makassar (Sulawesi Selatan), masuk ke dalam daftar kota-kota di dunia dengan suhu panas tidak biasa yang diperburuk oleh perubahan iklim.
Hal ini diungkap Climate Central dalam laporan terbaru mereka, “People Exposed to Climate Change: March-May 2024”, dalam keterangannya, Kamis (6/6/2024).
Makassar menempati urutan kedua teratas dalam daftar kota-kota di dunia dengan suhu panas yang tidak biasa disebabkan oleh perubahan iklim, dengan catatan 92 hari berada pada indeks pergeseran iklim atau climate shift index (CSI) level 3 atau lebih tinggi dan anomali suhu mencapai 1,2 derajat C.
Disebutkan dalam laporan itu, Maret, April, dan Mei 2024 masing-masing memecahkan rekor suhu global bulanan. Selama periode ini, dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil, terlihat jelas di seluruh wilayah di dunia, khususnya dalam bentuk panas ekstrem. Analisis ini menggunakan Indeks Pergeseran Iklim (CSI) Climate Central untuk menentukan pengaruh perubahan iklim terhadap suhu di seluruh dunia.
Sekitar satu dari setiap empat orang di planet ini mengalami suhu yang meningkat setidaknya tiga kali lebih besar akibat perubahan iklim (CSI level 3 atau lebih tinggi) setiap hari mulai tanggal 1 Maret 2024 hingga 31 Mei 2024. Dengan kata lain, mereka mengalami suhu dengan suhu yang sama. pengaruh perubahan iklim yang sangat kuat.
Paparan global mencapai puncaknya pada tanggal 6 April 2024, ketika 2,7 miliar orang (satu dari setiap tiga orang di seluruh dunia) mengalami panas yang tidak biasa pada tingkat CSI 3 atau lebih tinggi.
Di 58 negara, rata-rata orang mengalami pengaruh perubahan iklim yang sangat kuat setidaknya dua dari setiap tiga hari selama tiga bulan terakhir. Negara-negara ini terutama berlokasi di: Afrika Tengah, Timur, dan Barat; Asia Tenggara; Amerika Tengah dan Karibia; Amerika Selatan; dan negara berkembang kepulauan kecil di Polinesia dan Melanesia.
Khususnya, sekitar 44% dari seluruh penduduk Afrika dan satu dari setiap tiga orang di Amerika Selatan mengalami tingkat panas paling ekstrim akibat perubahan iklim (setidaknya total 60 hari pada CSI level 5) selama tiga bulan terakhir.
Kota-kota dengan paparan panas terbesar masing-masing merasakan pengaruh perubahan iklim yang sangat kuat selama 90 hari atau lebih, yang mencakup setidaknya 98% musim antaralain, Quito, Ekuador; Makasar, Indonesia; Kota Guatemala, Guatemala; Caracas, Venezuela; Kigali, Rwanda; dan Monrovia, Liberia.
Editor: Ariel