Pada sesi ini juga sekaligus menjadi momen peluncuran buku “Menjembatani Perbedaan: Pendidikan Inklusif dan Pendidikan Khusus sebagai Pilar Kesetaraan” karya dari Tim Guru Binar yang juga berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikdasmen RI serta Platform Merdeka Mengajar. Buku ini menjadi bukti nyata bagaimana para guru berkontribusi dalam inovasi pendidikan di tingkat nasional.
Juliana, Head of Program Development and Guru Binar Putera Sampoerna Foundation mengatakan, “Peran guru menjadi sangat signifikan. Guru yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang adaptif dapat membantu setiap siswa merasa dihargai dan berkembang sesuai potensinya. Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat juga menjadi kunci untuk membangun ekosistem pendidikan yang benar-benar inklusif.”
Pada sesi kedua bertema “Inovasi Teknologi dan Peran Guru dalam Meningkatkan Pembelajaran Matematika yang Efektif”, PSF menyoroti pentingnya pengembangan kemampuan numerasi siswa di Indonesia.
Tasya Kamila, Public Figure yang turut hadir dalam acara ini membagikan pengalamannya belajar Matematika semasa sekolah dulu hingga penerapan kepada kedua anaknya. “Waktu sekolah aku melihat Matematika cukup menyenangkan karena aku bisa memecahkannya dengan berbagai metode yang menggunakan logika. Hal itu aku turunkan ke anak-anakku supaya mereka bisa mulai menyukai numerasi melalui hal-hal yang sederhana dalam keseharian.”
Tasya Kamila, Public Figure yang turut hadir dalam acara ini, berbagi pengalaman pribadinya mengenai perjalanan belajar matematika saat masih sekolah dan bagaimana ia menerapkan prinsip yang sama pada kedua anaknya.
“Waktu sekolah, aku merasa matematika itu menyenangkan karena bisa memecahkan soal-soal dengan berbagai pendekatan yang mengandalkan logika dan pemikiran kritis. Pendekatan ini membuat matematika jadi lebih menarik dan bisa dihadapi dengan rasa percaya diri, karena aku bisa melihat banyak cara untuk menemukan solusi. Sekarang, aku turunkan pengalaman positif itu kepada anak-anakku, dengan mengenalkan numerasi sejak dini melalui hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghitung barang atau menyusun waktu. Aku ingin mereka tidak hanya mengerti konsep matematika, tapi juga mulai menyukai dan merasa nyaman dengan angka, karena keterampilan numerasi itu sangat berguna di masa depan,” ungkap Tasya yang pernah meraih nilai Matematika 100 saat Ujian Nasional SMP.